DEMOCRAZY.ID - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menyatakan tak akan menghapus unggahan foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disejajarkan dengan mantan Presiden RI Soeharto.
Ketua YLBHI Muhammad Isnur menyebut unggahan dengan narasi 10 kesamaan di dua era tersebut sebagai bentuk kritik dan kebebasan berekspresi.
"Tentu apa alasannya buat kami mencabut? Itu kritik dari masyarakat sipil, itu kebebasan berekspresi dan dijamin oleh konstitusi dan UUD 1945," kata Isnur saat dihubungi, Senin (14/2/2022).
Isnur menyebut unggahan yang dibuat oleh akun Fraksi Rakyat Indonesia itu tidak menyerang Presiden Jokowi secara pribadi. Melainkan mengkritik jabatan dan pemerintahan Jokowi.
"Itu juga tidak menyerang pribadi, itu mengkritik jabatan, mengkritik pemerintahan," ucapnya.
Selain itu, Isnur menyebut unggahan itu berdasarkan temuan, bacaan, dan kritik lebih dari 40 koalisi masyarakat yang tergabung dalam Fraksi Rakyat Indonesia.
Menurutnya, 10 kemiripan itu juga tergambar dari pembangunan yang dilakukan Jokowi selama ini.
"Itu merupakan bagian dari temuan bacaan dan kritik dari masyarakat sipil kepada pemerintah dalam melihat perkembangan situasi pembangunan seperti di Wadas, seperti di Sulteng, dan wilayah lainnya di Seluma, di Nagekeo di NTT," ucapnya.
"Di mana 10 itu merupakan kemiripan yang terjadi ketika kami melihat pembangunan-pembangunan yang dilakukan pemerintahan Jokowi persis kemiripan dengan pemerintahan di orde baru," imbuh Isnur. [Democrazy/kmp]