POLITIK

Tak Yakin Usul Penundaan Pemilu Inisiatif Parpol, Demokrat: Mereka Hanya Kaki Tangan, Ada Instruksi Dari Atas

DEMOCRAZY.ID
Februari 28, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Tak Yakin Usul Penundaan Pemilu Inisiatif Parpol, Demokrat: Mereka Hanya Kaki Tangan, Ada Instruksi Dari Atas

Tak Yakin Usul Penundaan Pemilu Inisiatif Parpol, Demokrat: Mereka Hanya Kaki Tangan, Ada Instruksi Dari Atas

DEMOCRAZY.ID - Partai Demokrat tak yakin akan pernyataan Staf Khusus Mensesneg Faldo Maldini yang mengatakan usulan penundaan pemilu inisiatif partai politik (parpol). 


Demokrat menyinggung soal survei kepuasan atas pemerintah.


"Ketum-ketum parpol baru menyuarakan ini pasca-survei Litbang Kompas yang menyajikan data tingkat kepuasan rakyat sebesar 73,9% yang menuai kontroversi," kata Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani kepada wartawan, Senin (28/2/2022).


"Karena di saat yang sama gelombang III Omicron sedang menanjak, daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih, malah emak-emak dibuat pusing dengan kelangkaan harga minyak goreng, mahalnya harga kedelai yang berimbas pada mogoknya perajin tahun tempe, mahalnya harga daging, dan berbagai persoalan lainnya," imbuhnya.


Dia menduga wacana usulan penundaan Pemilu 2024 direncanakan. Menurutnya, usulan tersebut harus ditolak.


"Jadi terbaca ada prakondisi dan perencanaan yang sistematis. Kami berkeyakinan jika tak mendapatkan resistensi yang kuat, agenda ini pasti akan digolkan dengan cepat dan senyap seperti yang sudah-sudah. Namun menjadi berbeda karena untuk yang satu ini mesti melalui mekanisme amandemen UUD '45," lanjutnya.


Kamhar menilai penundaan pemilu yang berkaitan dengan perpanjangan masa jabatan presiden merupakan agenda besar. 


Sehingga menurutnya, parpol akan mengeluarkan keputusan setelah menggelar munas di internal parpol.


Namun dia lantas menilai usulan ini justru diputuskan tiba-tiba dalam waktu yang berdekatan antarparpol, yakni PKB, Golkar, dan PAN.


"Kita ketahui bersama setiap parpol punya mekanisme dalam pengambilan keputusan, apalagi terkait keputusan besar yang menyangkut masa jabatan Presiden, amandemen UUD '45 yang semestinya menjadi rekomendasi munas atau sebutan lainnya dan sekurang-kurangnya melalui rapimnas atau sebutan lainnya. Namun ini tidak demikian, tapi disampaikan dalam waktu yang berdekatan oleh tiga ketum parpol koalisi pemerintah dengan argumentasi yang hampir sama pasca rilis survei," ujarnya.


PD: Penundaan Pemilu Bukan Keinginan Parpol


Hal itulah, menurutnya, yang menguatkan dugaan adanya instruksi di balik usulan tersebut. Kamhar menilai hal ini bukan keinginan murni parpol.


"Menguatkan dugaan ketum parpol koalisi telah mendapatkan instruksi untuk ini. Jadi ini bukan keinginan sejati parpol, mereka hanya menjadi kaki tangan dari yang punya keinginan melanggengkan kekuasaan," ucapnya.


"Meskipun demikian, kami berkeyakinan masih ada ketum-ketum partai yang kelasnya negarawan yang tak akan terbeli oleh pragmatisme kekuasaan. Yang selalu menempatkan kepentingan bangsa dan negara sebagai yang utama dan diutamakan," ucapnya. [Democrazy/kmp]

Penulis blog