PERISTIWA

Tak Sampai Hati Dengarnya, Pembalap MotoGP Fabio Quartararo Kembali Kritik Sirkuit Mandalika

DEMOCRAZY.ID
Februari 17, 2022
0 Komentar
Beranda
PERISTIWA
Tak Sampai Hati Dengarnya, Pembalap MotoGP Fabio Quartararo Kembali Kritik Sirkuit Mandalika

Tak Sampai Hati Dengarnya, Pembalap MotoGP Fabio Quartararo Kembali Kritik Sirkuit Mandalika

DEMOCRAZY.ID - Pembalap Yamaha kelahiran Prancis, Fabio Quartararo kembali mengkritik kualitas aspal di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). 


Menurutnya, kerikir kecil yang terhampar di setiap sudut lintasan bisa membahayakan para pembalap yang melaju kencang.


Fabio Quartararo berkisah, saat dia melaju di belakang rekan setimnya, Franco Morbidelli, banyak kerikil yang terlempar ke udara dan menimpa tubuhnya. 


Selain sakit, hal tersebut juga mengganggu konsentrasinya


"Saya berada di belakang Franco [Morbidelli] dan saya [dihantam] banyak kerikil kecil di leher dan visor," ujar Fabio Quartararo, dikutip dari Speedweek, Kamis 17 Februari 2022.


Kenyataan tersebut membuat Quartararo bertanya-tanya, seandainya balapan berlangsung normal dan dirinya berada di belakang banyak pembalap, apa yang nantinya akan terjadi?


"Itu baru di belakang Franco. Jadi bayangkan jika Anda berada di belakang tiga, empat, atau lima pembalap selama banyak putaran di Mandalika," tuturnya.


Lebih jauh, sosok berjuluk El Diablo tersebut menyarankan adanya pengaspalan ulang di sejumlah tikungan penting. 


Sebab, jika tak ada perubahan, maka itu akan menjadi bencana bagi para pembalap MotoGP.


“Terutama saya pikir dari Tikungan 1 ke Tikungan 7, [serpihan] aspalnya akan [terlepas]. Jadi saya pikir untuk balapan, mereka perlu melapisi kembali Tikungan 1 karena itu adalah bencana total,” ungkapnya.


Quartararo memastikan, secara keseluruhan, Sirkuit Mandalika sebenarnya indah dan menarik. 


Hanya saja, lanjut dia, kualitas aspal yang buruk membuat segalanya terasa kurang sempurna.


“Jadi bagi saya treknya aman, hanya masalah aspal yang besar ini [pecah]. Saya pikir ini akan menjadi masalah terbesar," kata Quartararo. [Democrazy/hops]

Penulis blog