DEMOCRAZY.ID - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di bawah kepemimpinan Firli Bahuri dinilai lebih banyak kontroversi ketimbang prestasi. Hal itu disampaikan peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana menanggapi dirilisnya lagu mars dan himne KPK. “Mars dan himne yang baru saja dibuat KPK tidak akan menaikkan Indeks Persepsi Korupsi Indonesia, berkontribusi bagi kerja KPK, dan memperbaiki citra buruk KPK di mata masyarakat,” terang Kurnia dalam keterangannya, Kamis (17/2/2022). “Maka dari itu sejak awal ICW sudah mengatakan bahwa kepemimpinan Firli Bahuri dan kawan-kawan, hanya dipenuhi dengan gimik dan kontroversi ketimbang prestasi,” jelas dia. Kurnia membeberkan beberapa kontroversi yang pernah dilakukan oleh Firli. Pertama, KPK pernah mengirimkan SMS mengatasnamakan Firli dengan pesan yang absurd. “Awal menjabat sebagai komisioner Firli juga diketahui pernah mengundang rekan-rekan jurnalis untuk memperlihatkan kemampuannya memasak nasi goreng,” tutur Kurnia
DEMOCRAZY.ID - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di bawah kepemimpinan Firli Bahuri dinilai lebih banyak kontroversi ketimbang prestasi. Hal itu disampaikan peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana menanggapi dirilisnya lagu mars dan himne KPK. “Mars dan himne yang baru saja dibuat KPK tidak akan menaikkan Indeks Persepsi Korupsi Indonesia, berkontribusi bagi kerja KPK, dan memperbaiki citra buruk KPK di mata masyarakat,” terang Kurnia dalam keterangannya, Kamis (17/2/2022). “Maka dari itu sejak awal ICW sudah mengatakan bahwa kepemimpinan Firli Bahuri dan kawan-kawan, hanya dipenuhi dengan gimik dan kontroversi ketimbang prestasi,” jelas dia. Kurnia membeberkan beberapa kontroversi yang pernah dilakukan oleh Firli. Pertama, KPK pernah mengirimkan SMS mengatasnamakan Firli dengan pesan yang absurd. “Awal menjabat sebagai komisioner Firli juga diketahui pernah mengundang rekan-rekan jurnalis untuk memperlihatkan kemampuannya memasak nasi goreng,” tutur Kurnia