POLITIK

Puan Ngambek Tak Dijemput Gubernur, Ketua PDIP Solo: Pemimpin Itu Melayani, Bukan Malah Minta Dilayani!

DEMOCRAZY.ID
Februari 14, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Puan Ngambek Tak Dijemput Gubernur, Ketua PDIP Solo: Pemimpin Itu Melayani, Bukan Malah Minta Dilayani!

Puan Ngambek Tak Dijemput Gubernur, Ketua PDIP Solo: Pemimpin Itu Pelayan, Bukan Malah Minta Dilayani!

DEMOCRAZY.ID - Mantan Wali Kota Solo sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo akhirnya mengungkap siapa sosok gubernur yang disindir oleh Puan Maharani saat melakukan rapat koordinasi tiga pilar PDI-P di Provinsi Sulut, di Luwansa Hotel, Manado, Rabu (9/2/2022) lalu.


Menurut FX Hadi Rudyatmo, sosok yang disindir secara terang-terangan oleh Puan Maharani tersebut adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.


Karena jika pernyataan Puan itu ditujukan untuk daerah pemilihan, maka gubernur yang dimaksud adalah Ganjar Pranowo.


Seperti diketahui, putri dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tersebut kembali menuai kontroversi terkait ucapannya yang diduga menyinggung seorang gubernur.


Puan tampak curhat, mengeluhkan tidak disambut gubernur tersebut ketika berkunjung ke daerah.


Hal tersebut dikatakan Puan dalam pidatonya saat berada di Kota Manado, Sulawesi Utara.


Rudy, sapaan karibnya, mengatakan apabila benar demikian, sebenarnya tidak ada kewajiban bagi Ganjar untuk menjemput Puan saat berkunjung ke Jawa Tengah.


Menurutnya, Ganjar wajib menjemput jika dia merupakan Gubernur yang menjabat Ketua DPD PDIP Jateng dan memang diundang oleh Puan.


"Mbak Puan harus paham dulu, pemimpin adalah pelayan, kalau yang dinamakan pemimpin pelayan itu datang tidak dilayani tapi melayani masyarakat, sehingga kalau pemimpin mintanya dilayani disambut, jadi ini belum menunjukkan kedewasaan dalam berpolitik," ujar Rudy dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Senin (14/2/2022).


Rudy menegaskan sifat Puan tersebut mencerminkan belum adanya kedewasaan dalam berpolitik.


"Biar saya dimarahi nggak apa-apa, namun ini harus diluruskan dulu," tambahnya.


Rudy pun mengatakan saat dirinya masih menjabat sebagai Wali Kota Solo dan merangkap sebagai Ketua DPC PDIP, tidak pernah ada kewajiban, bahkan ditugasi menjemput Puan Maharani.


Hal itu lantaran selain bukan tugasnya, dirinya juga tidak pernah diundang untuk menjemput.


"Jadi saya sendiri kadang-kadang Mbak ini piye to (Mbak ini bagaimana sih), wong ini legislatif kok mewajibkan eksekutif jemput, gimana ceritanya," lanjutnya.


Saat ditanya momen apa yang menyiratkan Ganjar Pranowo disebut tak menjemput Puan Maharani, begini kata Rudy.


Yakni saat rakerja di Semarang, saat itu rapat tiga pilar dari legislatif, eksekutif, dan struktur partai.


Namun, dalam rakerja tersebut Ganjar Pranowo, yang merupakan bagian dari pilar eksekutif, tidak diundang.


"Sehingga Ganjar tak hadir, nanti hadir salah, jemput salah, dan tidak ada kewajiban Pak Ganjar jemput, Pak Ganjar pun ngalah," ujarnya. [Democrazy/trb]

Penulis blog