EKBIS

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Rel Hingga Tukang Las Diimpor Dari China

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Rel Hingga Tukang Las Diimpor Dari China

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Rel Hingga Tukang Las Diimpor Dari China

DEMOCRAZY.ID - Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang tengah digarap sejumlah BUMN Indonesia dan China dalam konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terus menuai sorotan. 


Setelah biaya pembangunannya bengkak Rp 27 triliun dan harus menggunakan APBN, kini terungkap tukang las proyek ini diimpor dari China.


Deputi Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas, Pungky Sumadi, yang sempat mengunjungi proyek ini pun dibuat kaget. 


Hal tersebut dia beberkan dalam rapat dengan Komisi IX DPR pada Selasa (8/2).


"Kami sempat mengunjungi proyek Kereta Cepat Indonesia Jakarta-Bandung. Itu awalnya agak membingungkan pada saat kami melihat misalnya tukang las untuk rel itu ternyata masih harus dari Tiongkok kita datangkan," kata Pungky saat rapat yang ditayangkan secara virtual.


Mengetahui kondisi tersebut, Pungky lalu menanyakannya kepada manajemen yang menggarap Kereta Cepat Jakarta-Bandung. 


Ia lalu memahami alasan adanya tenaga kerja China sebagai tukang las rel kereta cepat.


"Setelah kami diskusi dengan mereka, ternyata rel yang ada itu adalah rel yang kualitasnya sangat tinggi tingkat kepadatan maupun campuran besinya, dan itu belum mampu diproduksi Krakatau Steel misalnya," ungkap Pungky.


Pungky mengungkapkan panjang satu batang rel bisa mencapai 50 meter. 


Ia menegaskan kebutuhan pembangunan rel tersebut belum bisa digarap oleh tenaga kerja lokal, sehingga masih harus mengandalkan TKA China.


Rel Kereta Diimpor dari China Sejak 2020


Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Rel Hingga Tukang Las Diimpor Dari China

Rel kereta yang diimpor langsung dari China untuk proyek ini dikirim ke Indonesia sejak April 2020. 


Tahun lalu, media China Daily melaporkan pengiriman rel besi baja untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung gelombang terakhir dilakukan pada Agustus 2021 seberat 5.550 metrik ton.


Pengiriman rangkaian rel kereta dilakukan melalui Pelabuhan Fangchenggang di Provinsi Guangxi. 


Proses pemindahan rel-rel dari kereta ke kapal tersebut diawasi ketat oleh operator kereta dan otoritas pelabuhan. 


Hal ini dilakukan untuk memastikan pengiriman rel berlangsung sesuai jadwal.


"Rel kereta ini diproduksi di Panzhihua, Provinsi Sichuan. Proses pembuatan rel menelan waktu 16 bulan," demikian laporan China Daily.


Rel tersebut akan dipasang pada 142 km jalur kereta cepat yang membentang 142 km dari Jakarta hingga Bandung. 


Proyek kereta berkecepatan 350 km per jam itu bakal yang menjadi pertama di Asia Tenggara saat beroperasi nanti. [Democrazy/oke]

Penulis blog