DAERAH PERISTIWA

Patung Jokowi di Sirkuit Mandalika 'Anti-Karat' dan Disebut Akan Melengkapi Keindahan Alam

DEMOCRAZY.ID
Februari 13, 2022
0 Komentar
Beranda
DAERAH
PERISTIWA
Patung Jokowi di Sirkuit Mandalika 'Anti-Karat' dan Disebut Akan Melengkapi Keindahan Alam

Patung Jokowi di Sirkuit Mandalika 'Anti-Karat' dan Disebut Akan Melengkapi Keindahan Alam

DEMOCRAZY.ID - Patung raksasa Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tengah mengendarai motor custom miliknya akan dipajang di pintu gerbang Sirkuit Mandalika, Maret 2022 mendatang.


Karya seni buatan pematung Nyoman Nuarta itu akan dipamerkan dalam perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika.


Nyoman mengungkapkan, patung berwarna hijau kebiruan itu dibuat dengan material khusus yang klaimnya tahan terhadap cuaca.


Material tersebut dipilih karena patung akan diletakkan di dekat laut. Pematung itu mengatakan, jika menggunakan material logam biasa akan cepat berkarat.


"Jadi kami pakai rangkanya stainless steel dengan tipe antikarat ada kode khususnya. Dibungkus tembaga, kami lapisi lagi dengan kuningan," jelasnya, Minggu (13/2/2022).


Karya tersebut menampilkan Presiden Jokowi menggunakan motor custom buatan anak bangsa yang kerap dipakainya.


"Bentuknya motor buatan anak bangsa yang custom, kita tiru bentuknya. Saya mengira ini karena Pak Jokowi bangga dan menghargai karya-karya anak muda yang lokal," lanjut Nyoman.


Agar patung tak terlihat terlalu kecil, Nyoman mengatakan, base patung ini dibuat setinggi kurang lebih 3 meter.


Nyoman berharap dengan adanya patung ini bisa menjadi pelengkap keindahan alam di Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.


Selain itu, dengan adanya patung raksasa tersebut, dia berharap hal itu menjadi salah satu upaya mengenalkan Mandalika ke cakupan yang lebih luas.


"Alamnya juga sangat bagus kan, supaya lengkap, kita tambahkan karya manusia,” jelas Nyoman.


“Apalagi terus yang naik motornya Presiden, barangkali orang ingin selfie di patung itu,” lanjut dia.


Meski demikian, Nyoman mengingatkan agar sumber daya manusia di sana juga tak dilupakan.


“Jadi gini, alamnya sudah canggih, ada karya seni bagus, restorannya bagus, hotelnya bagus, tapi kalau manusianya tidak paham dengan pariwisata kan susah. 


Jadi peningkatan di samping hardware, tentu peningkatan SDM. Bagaimana cara melayani tamu supaya tamu balik lagi,” tukasnya. [Democrazy/ktv]

Penulis blog