DEMOCRAZY.ID - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dicurigai sedang menutupi ketakutan dan kepanikannya menghadapi laporan di Pusat Polisi Militer AD (Puspomad).
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum (Ketum) Persaudaraan Alumni (PA) 212, Ustaz Slamet Maarif menanggapi pernyataan Dudung yang menyinggung nama Habib Rizieq Shihab (HRS) dan Habib Bahar bin Smith (HBS) baru-baru ini.
"Patut diduga dia sedang menutupi ketakutan dan kepanikannya menghadapi laporan di Puspomad yang direspons Panglima TNI," ujar Slamet, Selasa (8/2).
Laporan ke Puspomad tersebut diketahui dilakukan oleh Koalisi Ulama, Habaib dan Pengacara Anti Penodaan Agama (KUHAP APA) terkait pernyataan Dudung soal "Tuhan Bukan Orang Arab".
Bahkan, Slamet juga curiga Dudung terindikasiterlibat dalam kriminalisasi terhadap Habib Bahar dan Habib Rizieq.
"Sekaligus sedang menunjukkan indikasi keterlibatannya dalam kriminalisasi HRS dan HBS," pungkas Slamet.
Dalam pernyataan baru-baru ini disampaikan saat membahas isu radikalisme, Dudung berbicara soal balasan terhadap perbuatan seseorang.
"Coba kalau Habib Smith itu enggak usah ngomong macam-macam, sudahlah Rizieq juga, pulang dari sana sudah enggak usah macam-macam. Berbuat yang baik, enggak usah ngata-ngatain," kata Dudung di Mabes TNI AD, Jakarta, Senin (7/2).
"Sudah jadi apa yang terjadi dalam diri kita itu sebenarnya identik dengan apa yang kita perbuatan ke orang lain. Kalau kita baik, kalau kita jelek pada orang tinggal tunggu aja pasti akan ada balasan," sambung Dudung.
Dudung pun juga menyinggung soal baliho Habib Rizieq yang pernah diturunkannya. Ia menyebut, penurunan baliho tidak serta-merta dilakukan tanpa sebab.
"Saya sudah melihat lata belakang, sejarahnya bagaimana Rizieq Shihab itu memberikan ujaran-ujaran kebencian, bahkan mengatakan pimpinan negara kita yang tidak bagus. Saya lihat kok kenapa gak ada yang berani ya?" kata Dudung. [Democrazy/rmol]