DEMOCRAZY.ID - Viral, seorang pelajar membentak Plt Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Pematangsiantar Rosmayana Marpaung gegara main bilyar disaat jam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
Saat ditanya Rosmayana Marpaung, seorang pelajar laki-laki justru memberi jawaban yang terkesan membentak.
“Siapa yang nyuruh kamu di sekolah,” tanya Rosmayana kepada pelajar tersebut
“Gurunya Bu,” jawab pelajar dengan cara membentak dan beralasan ke sekolah karena ada ujian.
Pelajar tersebut pun akhirnya terdiam usai Rosmayana menanyakannya kenapa pada jam pelajaran, yang seharusnya ia belajar dari rumah secara daring, malah ditemukan di tempat permainan biliar.
Pegawai Dinas Pendidikan lainnya yang melihat sempat tersulut emosi lantaran pelajar ini melawan saat ditanyai.
Bahkan membentak kepala dinas yang notabene adalah orangtua di sekolah.
Sementara itu, kegiatan razia yang dilakukan dinas pendidikan tersebut berlangsung dua sesi yakni, pagi dan siang.
Hal hasil sebanyak 19 pelajar turut diamankan. Pada patroli sesi pertama, Disdik Pematangsiantar mengamankan 5 orang pelajar dan dari sesi patroli kedua, Disdik mengamankan 14 pelajar.
Total ada 19 pelajar yang diamankan kedapatan keluyuran di masa PJJ 100 persen.
Adapun 14 orang yang diamankan tersebut berasal dari salah satu cafe menyediakan tempat main biliar di komplek rumah toko (Ruko) Jalan MH Sitorus Kecamatan Siantar Barat.
Dari lokasi tersebut, para pelajar dibawa ke dinas kesehatan untuk menjalani pemeriksaan Covid-19 dengan menjalani pemeriksaan Swab Test. Hasil pemeriksaannya, para pelajar SMA dan SMK itu negatif.
Rosmayana mengatakan, bahwa patroli yang mereka lakukan saat ini untuk memantau siswa yang keluyuran di masa pemberlakuan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) 100 persen (Daring) untuk SMA, SMK dan SLB yang berlaku sejak hari ini.
“Kami selaku dunia pendidikan di Kota Pematangsiantar ini yang tetap melakukan patroli sekolah. Siapapun itu, anak sekolah atau pun murid yang keluyuran di luar sekolah kami lakukan tindakan sesuai dengan tanggung jawab kami selaku dunia pendidikan dan meluruskan yang salah,” ujar Rosmayana saat diwawancarai, Rabu (16/2/22) siang.
Disinggung soal patroli terhadap pelajar, Rosmayana kembali mengatakan, kegiatan tersebut merupakan tanggung jawab mereka sebagai dunia pendidikan.
“Kami tetap melakukan swiping dan patroli, serta tidak pandang buluh dan tetap akan melakukan razia atau pun melakukan patroli. Ketika ada siswa yang berkeliaran tidak di tempat semestinya, contohnya di biliar ini mereka diamankan, kami akan tetap menindak dengan melakukan swab. Alhamdulillah ini ada 14 orang siswa dan hasilnya negatif.
Tapi bukan berarti kita biarkan mereka berkeliaran. Karena saat ini mereka sedang PJJ atau pun Daring 100 persen,” beber Rosmayana.
Kepala SD, SMP, SMA dan SMK diimbau tetap memantau siswanya walaupun Daring 100 persen.
“Tahulah siswanya berada di mana sehingga kita tidak kewalahan seperti ini. Jadi dari pagi kami sudah melakukan patroli. Sudah dua ronde kami patroli dan mengamankan siswa SMA, SMK yang keluyuran di Kota Pematangsiantar,” ujarnya.
Dijelaskan Rosmayana kembali, ronde pertama ada 5 siswa dan kedua ada 14 siswa.
Total ada 19 siswa yang diamankan. Untuk lima siswa yang diamankan juga sudah di swab dan hasilnya negatif.
“Jadi mudah-mudahan Bapak-Ibu kepala sekolah, marilah kita sama-sama menjaga Prokes yang ketat sesuai dengan surat edaran SKB 4 Menteri yang masing-masing sudah dipegang kesatuan pendidikan,” sebutnya.
Untuk teguran ataupun tindakan terhadap siswa yang diamankan, Rosmayana mengatakan, pihaknya bakal memanggil guru BP atau kepala sekolah yang ada siswanya diamankan supaya bertanggung jawab, dan setidaknya dikembalikan kepada orang tua murid. [Democrazy/pojoksatu]