DEMOCRAZY.ID - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, mengingatkan masyarakat untuk tidak panik, serta mengurangi mobilitas ketika terjadi lonjakan kasus COVID-19. Tujuannya, agar pandemi segera dapat diatasi.
“Jangan panik, jangan jemawa, tetap waspada. Kalau sedang naik kotanya, kurangi mobilitas,” kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (7/2/2022).
Menurut Budi, jika kewaspadan terus dilakukan masyarakat, lonjakan kasus COVID-19akan bisa ditekan. Namun, saat ini masyarakat harusbersabar.
“Stay saja di rumah. Insya Allah, nanti di akhir Februari kita bisa mengatasi pandemi,” ujarnya.
Mantan Wakil Menteri BUMN ini memaparkan, sekarang ada tiga provinsi yang penambahan kasusnya sudah melebihi puncak tertinggi saat varian Delta.
Akibat varian Omicron, terdapat penambahan 15.800 kasus COVID-19di DKI Jakarta.
Padahal, ketika puncak varian Delta penambahan kasus paling tinggi mencapai 14.600.
Selain DKI Jakarta, ada dua provinsi lain yang mengalami hal serupa yaitu Banten dan Bali.
Di Banten, lanjut Budi, penambahan kasus COVID-19kini mencapai angka 4.800 dan angka meningkat dibandingkan saat puncak kasus akibat varian Delta yang mencapai 3.900.
Untuk Bali, kasusnya sudah mencapai 2.000 dan angka ini lebih tinggi dibanding saat Delta yaitu 1.900 kasus.
Kendati terjadi lonjakan kasus, masyarakat diminta untuk tidak panik.
Karena, jumlah orang yang dinyatakan positif COVID-19dan harus dirawat di rumah sakit masih sekitar 50 persen.
“Jadi yang saya sampaikan, bahwa tidak usai panik kalau melihat jumlah kasus tinggi karena yang masuk rumah sakit dan wafat itu jauh lebih rendah dan bisa terkendali,” tutup Budi. [Democrazy/dtk]