DEMOCRAZY.ID - Menaker Ida Fauziyah menanggapi kritik aturan baru Jaminan Hari Tua (JHT) yang dipersoalkan buruh hingga menuai komentar dari pengamat politik sekaligus akademisi Rocky Gerung.
Rocky Gerung menegaskan bahwa aturan baru JHT yang dibuat Menaker Ida Fauziyah menuai kritik karena membuat rakyat sengsara.
Rocky Gerung mengingatkan kepada Menaker Ida Fauziyah akan tugasnya untuk memelihara orang yang jatuh miskin berdasarkan konstitusi, khususnya terhadap kaum buruh.
"Ya emang tugas pemerintah untuk memelihara orang yang jatuh miskin karena itu perintah konstitusi. Tapi soal JHT itu lain lagi, itu tabungan dari rakyat yang justru diambil pemerintah untuk membiayai proyek-proyek yang nggak disetujui rakyat," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Sabtu, 19 Februari 2022.
Rocky Gerung menyoroti adanya kejanggalan ketika BPJS Ketenagakerjaan menugaskan pemerintah untuk memutar uang dengan segala cara.
Dia menyinggung isu bahwa ratusan triliun dana JHT saat ini sedang diputar untuk membeli Surat Utang Negara (SUN).
"Kan tetep kita tahu bagaimana seolah-olah ditugaskan BPJS Ketenagakerjaan untuk putar uang itu, dan cara yang paling gampang adalah 'udah, lu beli aja surat utang gue nih', kan negara bilang begitu dan itu yang paling besar porsinya," ujarnya.
Pria yang pernah menjadi pengajar di Universitas Indonesia (UI) itu juga menduga bahwa ada transaksi bisnis antara BPJS Ketenagakerjaan dengan pemerintah melalui perantara Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).
"Jadi sebetulnya, ini bisnis bukan soal bahwa pemerintah dapat untung, enak aja mau bilang menyengsarakan diri," katanya.
Rocky Gerung juga mengingatkan kepada pemerintah khususnya Menaker Ida Fauziyah bahwa BPJS Ketenagakerjaan maupun pemerintah hidup dari keringat buruh yang telah bekerja keras.
Akan tetapi kata dia, dana JHT senilai ratusan triliun yang saat ini mengendap justru dianggap sebagai jaminan bagi pemerintah.
Menurutnya, dana JHT yang mengendap tersebut dicurigai untuk menambal APBN demi membiayai berbagai proyek pemerintah.
"Dia hidup dari butiran keringat buruh itu, yang kemudian seolah-olah dianggap bahwa itu jaminan buat dia. Padahal sebetulnya, seluruh aktivitas uang itu dimaksudkan untuk nambal APBN," ujar dia.
Rocky Gerung kemudian membantah ucapan Menaker Ida Fauziyah yang menyebut bahwa pemerintah rela menyengsarakan diri demi kepentingan rakyat.
Menurutnya, saat ini justru rakyat yang merasa sengsara karena harus terus-menerus menambal 'kedunguan' pemerintah dalam mengelola cashflow negara.
"Jadi sebetulnya, yang sengsara itu rakyat yang harus nambal kedunguan pemerintah buat ngatur cashflow," tuturnya. [Democrazy/kabes]