DEMOCRAZY.ID - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS angkat suara merespons pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang menyebut kelompok teroris kini mengubah strategi dengan gabung partai politik hingga ormas Islam.
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Serah menantang BNPT untuk membuktikan hasil penelusurannya.
Menurut dia, pernyataan BNPT mestinya harus diiringi dengan fakta.
Jika benar, kata Mardani, BNPT harus mengungkap motif kelompok teroris bergabung dengan partai hingga ormas Islam.
"Berbasis fakta saja. Jika ada yang gabung telusuri motifnya apa. Apa ada kesadaran baru untuk berpolitik atau kamuflase," kata dia, Jumat (18/2).
Mardani berujar, pernyataan BNPT jika tanpa didasari dengan fakta hanya akan menimbulkan kecurigaan publik terhadap parpol dan ormas.
Padahal, menurut dia, parpol dan ormas merupakan wujud demokrasi yang sehat.
"Jangan ormas dan Parpol yang dicurigai. Karena parpol dan ormas justru merupakan wujud sehatnya demokrasi di Indonesia," ucap Mardani.
Di sisi lain, Mardani memastikan bahwa PKS adalah partai yang bebas dari kelompok teroris.
Dia menyebut PKS merupakan partai kader, dan sistem kaderisasi di partai tersebut berjalan dengan baik.
"PKS partai kader. Kaderisasi berjalan baik," kata dia.
Direktur Deradikalisasi BNPT, Irfan Idris sebelumnya menyebut, keberadaan terduga teroris di sejumlah Ormas Islam, partai, hingga lembaga negara merupakan buntut perubahan strategi organisasi teror saat ini.
Menurut dia, kelompok teroris saat ini telah mengubah strategi dengan memanfaatkan sistem demokrasi untuk masuk menguasai lembaga secara formal.
"Jangankan lembaga negara, jangankan partai. Organisasi ummat yang sangat kita harapkan melahirkan fatwa-fatwa atas kegelisahan umat terhadap persoalan kebangsaan itu juga dimasuki," kata Irfan dalam Sharing Session BNPT di Jakarta Selatan, Jumat (18/2). [Democrazy/oke]