DEMOCRAZY.ID - Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini curiga fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) calon komisioner KPU dan Bawaslu yang digelar Komisi II DPR RI hanya sebatas formalitas. Pasalnya, nama-nama komisioner yang terpilih sama persis dengan daftar yang beredar melalui pesan berantai ketika proses fit and proper test belum selesai. Titi bahkan mengaku telah menerima daftar nama tersebut pada 11 Februari 2022, tiga hari sebelum fit and proper test pertama digelar. "Meskipun ada beberapa (daftar yang beredar) versi lain, versi yang muncul belakangan itu tidak lebih sebagai upaya pengalihan isu decoy (umpan) guna meredam spekulasi dan kontroversi yang terlanjur muncul di publik," kata Titi, Jumat (18/2/2022). Menurut Titi, selama ini ada stigma kuat bahwa proses uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan di DPR hanyalah formalitas untuk melegitimasi keputusan politik yang sudah lebih dahulu dibuat. Sehin
Komisioner KPU-Bawaslu Terpilih Sama Persis Dengan Pesan Berantai, Fit and Proper Test DPR Diyakini Cuma 'Formalitas'
Februari 19, 2022
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini curiga fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) calon komisioner KPU dan Bawaslu yang digelar Komisi II DPR RI hanya sebatas formalitas. Pasalnya, nama-nama komisioner yang terpilih sama persis dengan daftar yang beredar melalui pesan berantai ketika proses fit and proper test belum selesai. Titi bahkan mengaku telah menerima daftar nama tersebut pada 11 Februari 2022, tiga hari sebelum fit and proper test pertama digelar. "Meskipun ada beberapa (daftar yang beredar) versi lain, versi yang muncul belakangan itu tidak lebih sebagai upaya pengalihan isu decoy (umpan) guna meredam spekulasi dan kontroversi yang terlanjur muncul di publik," kata Titi, Jumat (18/2/2022). Menurut Titi, selama ini ada stigma kuat bahwa proses uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan di DPR hanyalah formalitas untuk melegitimasi keputusan politik yang sudah lebih dahulu dibuat. Sehin