DEMOCRAZY.ID - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD membantah informasi maupun pemberitaan terkait situasi mencekam Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, saat aparat kepolisian mengawal tim pengukur lahan tambang batuan andesit untuk Bendungan Bener.
"Semua informasi dan pemberitaan yang menggambarkan seakan-akan terjadi suasana mencekam di Desa Wadas kemarin itu sama sekali tidak terjadi sebagaimana yang digambarkan terutama di media sosial," kata Mahfud dalam jumpa pers, Rabu (9/2).
Mahfud mengklaim kondisi Desa Wadas tenang dan damai, terutama hari ini.
Ia pun mempersilakan para pihak yang tak percaya untuk datang langsung ke desa yang terletak di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo itu.
"Yang tak percaya boleh ke sana, siapa saja, itu terbuka tempat itu," ujarnya.
Lebih lanjut, Mahfud menyatakan seluruh warga yang ditangkap aparat kemarin pun sudah dibebaskan.
Menurutnya, puluhan warga itu sudah kembali ke keluarga masing-masing.
"Situasi kondisi Desa Wadas, sekarang ini normal dan kondusif, seluruh warga yang kemarin sempat diamankan, diamankan di Mapolres Purworejo sudah dilepaskan semuanya, sehingga saat ini semuanya sudah kembali ke rumah masing-masing, sama sekali tidak ada korban," katanya.
Sebelumnya, Selasa (8/2) kemarin, aparat kepolisian dengan senjata lengkap dikerahkan untuk mengawal tim pengukuran lahan untuk proyek Bendungan Bener, Purworejo, Jawa Tengah.
Aparat tak hanya mengawal tetapi juga menangkap warga yang dinilai memprovokasi.
Setidaknya 64 warga yang ditangkap. Beberapa di antaranya merupakan anak-anak dan orang lanjut usia.
Berbagai elemen masyarakat sipil, seperti PBNU, Muhammadiyah hingga KontraS mengkritik keras tindakan kepolisian.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta maaf atas tingkah represif aparat ke warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo dengan alasan pengukuran lahan yang dibebaskan untuk pembangunan proyek Bendungan Bener.
"Pertama, saya ingin menyampaikan minta maaf kepada seluruh masyarakat Purworejo dan khususnya masyarakat di Wadas. Karena kemarin mungkin ada yang merasa tidak nyaman, saya minta maaf," kata Ganjar saat konferensi pers di Mapolda Jateng, Rabu (9/2). [Democrazy/oke]