DEMOCRAZY.ID - Menteri Sosial RI, Tri Rismaharani menyoroti tanggul jebol di lokasi banjir di Villa Nusa Indah, Bojongkulur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Jumat (18/2/20220.
Mensos Risma hadir dengan disambut oleh beberapa pejabat daerah Kabupaten Bogor.
Mulai dari Bupati, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas PUPR, BBWS dan aparat kepolisian yang mendampingi mantan Walikota Surabaya tersebut.
Betapa kagetnya ia saat melihat tanggul jebol yang disebutkan dibiarkan bertahun-tahun tanpa tindakan.
Hal ini pun spontan mengundang kekesalan Mensos Risma.
Bukan Risma namanya jika tidak kesal melihat masyarakat yang kurang perhatian dari pejabat daerahnya.
Salah satunya saat berbicara bersama Bupati Bogor, Ade Yasin.
Kepada Bupati Bogor tersebut Risma menceritakan sedikit perjalanannya.
Ia mengaku setiap hari selalu bertemu tepian sungai untuk memastikan apakah daerah kunjungannya mengalami banjir atau tidak.
Tetapi ia kesal ketika melihat bantaran sungai di kawasan Bojongkulur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor ini jebol namun dibiarkan saja.
"Saya hampir setiap hari ada di tepi sungai, tidak ada satu hari pun saya tidak pergi ke sungai, Ini (tanggul jebol) karena didiamkan bertahun-tahun, membuat resapannya gak maksimal, jadi ambruk," kata Risma.
Lalu, Risma mencecar Direktur Jenderal Sumber Daya Alam (Ditjen SDA) KemenPU-PR.
"Kalo pendekatannya pake proyek kamu mending gak usah kerja, karena gak ada anggaran. Tapi kasian ini warga," cecarnya.
Lalu tak lama setelah itu, Risma meminta perwakilan Ditjen SDA KemenPUPR untuk menelfon seseorang.
Lalu ia mengucapkan agar meminta alat berat segera diturunkan untuk melakukan tindakan.
"Turunkan alat berat, kalo gak ada alat berat, sewa. Karena itu jebolnya bisa tambah gede kalau didiamkan saja, misal ada sand bag pakai itu dulu untuk penutupan sementara, kalau gak ada sand bag ya dikeruk saja untuk menutup yang bolong itu, sama dimaintenance juga sungainya," ucap Risma kepada seseorang yang nan jauh disana.
Lebih lanjut, Risma memaparkan kondisi seperti ini pun sempat ia temukan di beberapa Kota lainnya, seperti Karawang, Bekasi dan Subang, yang menurutnya semua sungainya terjadi pendangkalan karena tak ada pengerukan sungai.
"Semua sungai itu dangkal, jadi menurut saya yang harus diaktifkan maintenancenya bukan proyeknya, harus dirubah sistem penganggarannya," kata Risma. [Democrazy/hrt]