DEMOCRAZY.ID - Tes pramusim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika sudah berakhir, Minggu (13/2/2022).
Para pembalap sudah menjajal sirkuit di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat itu. Banyak yang memuji tapi tak sedikit pula kritik dilontarkan.
Salah satu yang paling disorot adalah masalah lintasan yang berdebut dan banyak kerikil yang membahayakan pembalap.
Untuk masalah debu dan kotoran yang menggangu hari pertama tes MotoGP Mandalika sudah bisa diatasi.
Dan tampaknya bukan masalah ketikan balapan MotoGP Indonesia digelar pada 18-20 Maret mendatang.
Tapi ada masalah lain yang tampaknya lebih rumit untuk dipecahkan, menurut laporan Crash.net.
Sejumlah pembalap mengeluh karena terkena batu kecil atau kerikil yang tampaknya terlepas dari aspal, ketika mengikuti motor lain selama tiga hari tes pramusim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika.
“Bagian terburuknya adalah Tikungan 1 dan tikungan terakhir, ini seperti aspal yang berbeda. Dan di Tikungan 1, Anda bisa melihat batu [mengenai leher saya],” kata Alex Marquez setelah tes hari Jumat.
“Saya berada di belakang seseorang, dan itu sulit dipercaya. Rasanya seperti pistol atau semacamnya. Boom! Di leher saya, Tikungan 1 adalah yang terburuk,” kata adik Marc Marquez itu.
“Bukan hal terbaik berada tepat di belakang seseorang, kami ditembak dengan batu dan debu,” pembalap debutan (rookie), Darryn Binder memberi pendapat senada.
Pada tes hari terakhir, Minggu (13/2), sejumlah pejabat terlihat memeriksa permukaan lintasan selama periode latihan start setelah pukul 13.00 siang.
Juara dunia Fabio Quartararo kemudian menjelaskan:
“Trek ini, untuk area runoff, adalah salah satu yang terbaik yang pernah ada. Tapi saya berada di belakang Franco [Morbidelli] dan saya [dihajar] banyak kerikil kecil di leher dan visor,” ujarnya.
“Dan saya hanya di belakang Franco. Jadi bayangkan jika Anda berada di belakang tiga, empat, lima pebalap selama banyak putaran,” kata rider Monster Yamaha berkebangsaan Prancis itu,t, Minggu.
Sama halnya dengan Alex Marquez, juara dunia MotoGP 2021 itu juga menyoroti hancurnya aspal di tikungan pertama.
“Terutama saya pikir dari Tikungan 1 ke Tikungan 7, aspalnya terlepas [hancur]. Tapi saya pikir untuk balapan, mereka perlu merapihkan kembali Tikungan 1, karena itu adalah bencana total di sana.”
“Dalam tiga hari, Anda bisa melihat jumlah tanah (debu) semakin sedikit. Jadi bagi saya treknya aman, hanya masalah aspal yang besar ini [pecah]. Saya pikir ini akan menjadi masalah terbesar.”
“Juga saya pikir mereka akan membersihkan trek sebelum kami datang [untuk balapan akhir pekan] karena itu benar-benar kotor, dan segera setelah Anda keluar dari racing line, saya akan meluncur,” tutupnya. [Democrazy/pojok]