GLOBAL PERISTIWA

Jadi 'Tumbal' Proyek Waduk 3 Dekade Lalu, Penampakan 'Desa Hantu' Spanyol Ini Bikin Geger

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
GLOBAL
PERISTIWA
Jadi 'Tumbal' Proyek Waduk 3 Dekade Lalu, Penampakan 'Desa Hantu' Spanyol Ini Bikin Geger

Jadi 'Tumbal' Proyek Waduk 3 Dekade Lalu, Penampakan 'Desa Hantu' Spanyol Ini Bikin Geger

DEMOCRAZY.ID - Sebuah 'desa hantu' muncul saat waduk di perbatasan Spanyol-Portugal mengering. 


Fenomena ini menarik perhatian banyak turis yang ingin melihat puing-puingnya yang bikin merinding.



Dilansir dari Reuters, Desa Aceredo di Galicia, barat laut Spanyol, ditenggelamkan pada 1992 dalam pembangunan Waduk Alto Lindoso. 


Desa ini pun kini seolah 'bangkit dari kubur' ketika air di waduk tersebut tersisa 15 persen dari kapasitasnya.


"Saya merasa seperti sedang menonton film. Ini menyedihkan. Inilah yang akan terjadi bertahun-tahun kemudian akibat kekeringan. Semua itu karena perubahan iklim," ungkap Maximino Perez Romero, pensiunan berumur 65 tahun dari A Coruna.


Jadi 'Tumbal' Proyek Waduk 3 Dekade Lalu, Penampakan 'Desa Hantu' Spanyol Ini Bikin Geger


Menyusuri tanah berlumpur yang retak-retak akibat kekeringan, para pengunjung mendapati reruntuhan atap, batu bata, dan puing-puing kayu yang pernah menjadi pintu atau pilar, bahkan pancuran air minum yang masih mengucurkan airnya dari pipa berkarat.


Peti-peti berisi botol bir kosong tertumpuk di tempat yang dulunya merupakan kafe. 


Sementara itu, sebuah mobil tua setengah hancur berkarat di dekat dinding batu. Rekaman drone pun menampilkan deretan bangunan terbengkalai.



Maria del Carmen Yanez, wali kota dewan Lobios yang mencakup Aceredo, menyalahkan fenomena itu pada kurangnya hujan dalam beberapa bulan terakhir, terutama pada bulan Januari. 


Ia juga menyalahkan agresifnya eksploitasi oleh perusahaan listrik Portugal, EDP, yang mengelola waduk.


Pada 1 Februari, pemerintah Portugal memerintahkan penghentian penggunaan air di 6 bendungan, termasuk Alto Lindoso, untuk produksi listrik dan irigasi karena kekeringan yang semakin parah.


Namun, keraguan tentang nasib waduk bukanlah hal baru. 



Tahun lalu, sejumlah desa Spanyol mengeluhkan pemanfaatan danau oleh perusahaan listrik setelah terjadi penyusutan cepat di danau Spanyol barat oleh Iberdrola. 


Perusahaan itu berdalih hanya mengikuti aturan.


Menurut data kementerian lingkungan, waduk Spanyol tersisa 44 persen dari kapasitasnya, jauh di bawah rata-rata 61 persen selama dekade terakhir. 


Namun, angka tersebut masih di atas level status kekeringan 2018.


Menurut sumber kementerian, indikator kekeringan menunjukkan potensi memburuk dalam beberapa pekan mendatang. 


Namun, belum terdeteksi masalah umum di seluruh negeri.


Menurut Jose Ivarez, mantan pekerja proyek dari Lobios, perasaannya campur aduk antara nostalgia sekaligus terenyuh saat mengenang hari-hari kerjanya di Aceredo.


"Mengerikan, tapi begitulah adanya. Itulah hidup. Ada yang mati dan ada yang hidup," komentarnya. [Democrazy/akurat]

Penulis blog