HUKUM

Hasil Investigasi Komnas HAM: Mayoritas Kekerasan Wadas Dilakukan Polisi Berbaju Sipil

DEMOCRAZY.ID
Februari 24, 2022
0 Komentar
Beranda
HUKUM
Hasil Investigasi Komnas HAM: Mayoritas Kekerasan Wadas Dilakukan Polisi Berbaju Sipil

Hasil Investigasi Komnas HAM: Mayoritas Kekerasan Wadas Dilakukan Polisi Berbaju Sipil

DEMOCRAZY.ID - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI menemukan adanya kekerasan berlebihan yang dilakukan oleh aparat kepolisian kepada warga Desa Wadas, saat melakukan pengamanan pengukuran lahan untuk tambang batu Andesit.


Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan, temuan tersebut didapatkan pihaknya dari hasil investigasi Tim Pemantauan dan Penyelidikan yang diterjunkan ke Desa Wadas pada 11 sampai 14 Februari kemarin.


"Dari sejumlah keterangan keterangan saksi dan video yang diperoleh Komnas HAM RI menemukan adanya tindak kekerasan pada saat penangkapan oleh aparat kepolisian terhadap warga Wadas yang menolak penambangan quarry," jelasnya dalam konferensi pers, Kamis (24/2).


Anam mengatakan, pihaknya menemukan fakta bahwa pihak kepolisian secara sengaja memang berupaya memisahkan warga warga yang mendukung dan menolak penambangan quarry. 


Pemisahan dilakukan aparat dengan alasan untuk mencegah adanya korban akibat potensi bentrok.


Salah satu pemisahan yang dilakukan yakni dengan membuat pagar betis di depan Masjid Nurul Huda, Desa Wadas pada saat tim pengukuran lahan menuju lokasi bidang.


Pembatasan tersebut bertujuan untuk memisahkan warga yang menolak penambangan yang sedang menggelar Mujahadah atau doa bersama di lingkungan masjid.


"Mempertimbangkan eskalasi potensi kerawanan, pihak kepolisian berupaya memisahkan warga yang mendukung dan menolak penambangan quarry di Desa Wadas tersebut untuk mencegah terjadinya korban. Dengan cara membuat pagar betis di depan Masjid Nurul Huda," tuturnya.


Anam mengatakan, akibat tindak kekerasan tersebut, sejumlah warga tercatat mengalami luka-luka pada bagian kening, lutut, betis, dan bagian tubuh lainnya. 


Kendati demikian, pihaknya tidak menemukan adanya korban yang memerlukan perawatan di Rumah Sakit.


Lebih lanjut, berdasarkan hasil identifikasi pelaku, pihaknya mencatat, mayoritas pelaku kekerasan terhadap warga merupakan aparat kepolisian dengan pakaian sipil atau preman. 


Selain itu, Komnas HAM juga mendapatkan fakta terdapat penyitaan dua unit sepeda motor dan empat unit handphone milik warga Desa Wadas.


"Dari identifikasi pelaku, tindakan kekerasan tersebut, mayoritas dilakukan oleh petugas berbaju sipil atau preman pada saat proses penangkapan," tegasnya.


"Sementara empat unit handphone sampai saat ini masih dalam proses pencarian dan pengembalian kepada pemiliknya oleh Polres Purworejo," sambungnya. [Democrazy/cnn]

Penulis blog