DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo dianggap yang paling bertanggung jawab terhadap gejolak yang terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah (Jateng).
Pasalnya, gejolak yang terjadi di desa itu merupakan konsekuensi atas kebijakan Proyek Strategis Nasional (PSN) Jokowi.
Menurut Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi pembangunan Bendungan Bener merupakan salah satu dari PSN.
Sementara, proyek tersebut membutuhkan penambangan batu andesit yang banyak yang terdapat di Desa Wadas.
“Gejolak Wadas adalah jawaban atas konsekuensi kebijakan Jokowi,” kata Muslim Arbi, Selasa (15/2).
Muslim menilai, penolakan warga Wadas juga merupakan penolakan terhadap Jokowi.
Padahal, mayoritas warga di Deda Wadas adalah pendukung dan yang turut memenangkan padangan Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 lalu.
“Tapi mengapa mereka menolak? Bisa jadi mereka anggap proyek Bendungan Bener itu merugikan kepentingan mereka. Makanya warga Wadas lakukan perlawanan,” jelas Muslim.
Selain itu, kata Muslim, izin yang dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga untuk menuruti kemauan Presiden Jokowi, meskipun tidak memberi manfaat buat warga Wadas.
“Kalau warga Wadas menolak itu akibat bisa jadi (karena) merugikan hak-hak dan kepentingan mereka. Sehingga mereka melawan segenap jiwa raga dengan segala konsekuensinya,” pungkas Muslim. [Democrazy/rep]