POLITIK

Ganjar-Puan Diduetkan Menuju Pilpres 2024, Analisa Pengamat: Terlalu Dipaksakan Berujung Kekalahan

DEMOCRAZY.ID
Februari 06, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Ganjar-Puan Diduetkan Menuju Pilpres 2024, Analisa Pengamat: Terlalu Dipaksakan Berujung Kekalahan

Ganjar-Puan Diduetkan Menuju Pilpres 2024, Analisa Pengamat: Terlalu Dipaksakan Berujung Kekalahan

DEMOCRAZY.ID - Founder lembaga survei KedaiKOPI Hendri Satrio menuturkan jika Ganjar Pranowo-Puan Maharani diduetkan, maka kemungkinan akan kalah. Jadi makanan empuk koalisi lain.


Hendri Satrio yang sering dipanggil Hensat ini menuturkan PDIP memang bisa mengusung pasangan capres-cawapres sendiri, tanpa berkoalisi dengan partai lain. Namun, hasilnya tak akan baik buat PDIP.


“Menurut hasil survei KedaiKOPI malah, kalau PDIP menyalurkan atau mendorong atau mengusung calon sendiri, bahkan tidak masuk 2 besar, bahkan tidak masuk 3 besar pemilu. Tidak berada pada hasil yang baik,” terang Hensat kepada wartawan, Minggu (6/2).


“Jadi, kalau dipaksakan pasangan ini akan kalah. Jadi makanan empuk lawan partai koalisi lainnya,” jelas dia.


Hensat melihat pasangan Ganjar-Puan bukanlah jawaban atas prinsip keberagaman PDIP.


“Kenapa kalah? Karena, bila pasangan ini dipaksakan hanya dengan PDI Perjuangan, tidak akan menjawab keberagaman yang diusung oleh PDI Perjuangan,” katanya.


“Gerindra pernah mengusung Prabowo-Sandiaga. Gagal, padahal waktu itu ada beberapa partai politik yang berada di belakangnya, yang cukup mengusung keberagaman juga,” paparnya lagi.


Hensat menganggap usulan pasangan Ganjar-Puan hanya sebatas usaha meminimalisir benih-benih perpecahan di kalangan internal PDIP.


“Jadi, menurut saya, bukan usulan ini tidak akan meluncur menuju pasangan capres-cawapres,” jelas Dosen Universitas Paramadina itu.


“Ini hanya sebatas usaha yang dilakukan oleh internal PDIP, yang merasa khawatir akan mulainya benih-benih perpecahan internal, akibat pencalonan yang dilakukan para pendukung Ganjar Pranowo dan dorongan pencalonan yang dilakukan oleh Puan Maharani,” kata Hensat lagi.


Menurut Hensat, bendera Ganjar-Puan ini adalah jawaban dari kekhawatiran kader PDI Perjuangan akan perpecahan internal.


Hendri Satrio juga menyebut penyatuan Ganjar-Puan itu sebagai langkah yang berani.


Sebab, pendukung Puan Maharani belum tentu mau jagoannya berpasangan dengan Ganjar Pranowo.


“Ini langkah baik dan juga berani sebetulnya. Kenapa saya katakan berani? Karena belum tentu juga sebetulnya petinggi kubu Puan itu mau disatukan dengan pendukung Ganjar Pranowo,”  kata Hendri Satrio.


“Karena, bagi PDI Perjuangan, saat ini Puan Maharani yang diusung atau digadang-gadang sebagai calon peserta Pilpres 2024,” jelasnya.


Seperti diketahui, Laskar Ganjar-Puan Jatim dideklarasikan oleh masa simpatisan banteng muda dari seluruh wilayah Jawa Timur.


Mereka berkumpul di kota Surabaya Sabtu (05/02/2022) untuk mendorong kedua tokoh PDI Perjuangan tersebut maju di Pilpres 2024 mendatang.


Sementara DPD Laskar Ganjar-Puan Jatim diketuai oleh politisi senior PDI Perjuangan Saleh Ismail Mukadar.


“Kami mengambil sikap bersama untuk mendukung Ganjar-Puan sebagai pemimpin nasional untuk periode 2024-2029,” kata Saleh saat di wawancarai awak media.


“Adanya dukungan hingga terbentuknya kelompok relawan ini bukan ujug-ujug. Pertimbangan matang untuk mendorong keduanya telah dilakukan sebelum akhirnya bersepakat membentuk kelompok Laskar Ganjar-Puan (LGP) Jatim,” katanya.


Ganjar Pranowo saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, sedangkan Puan Maharani Ketua DPR RI. [Democrazy/pkm]

Penulis blog