KRIMINAL PERISTIWA

Cerita Warga Wadas Diteror Orang Tak Dikenal, Pintu Dilem & Motor Dirusak, Kini Pindah Karena Takut

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
KRIMINAL
PERISTIWA
Cerita Warga Wadas Diteror Orang Tak Dikenal, Pintu Dilem & Motor Dirusak, Kini Pindah Karena Takut

Cerita Warga Wadas Diteror Orang Tak Dikenal, Pintu Dilem & Motor Dirusak, Kini Pindah Karena Takut

DEMOCRAZY.ID - Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, tengah menjadi bahan perbincangan.


Bahkan Desa Wadas sempat trending di Twitter mulai Selasa (8/2/2022) kemarin hingga hari ini.


Hastag Wadas sudah dicuitkan lebih dari 171 ribu kali.


Belakangan diketahui, trendingnya Desa Wadas dikarenakan adanya ribuan aparat kepolisian menyerbu Desa Wadas pada Selasa (8/2/2022).


Kedatangan petugas untuk mengamankan proses pengukuran tangan untuk pembangunan Waduk Bener.


Terkait proyek ini, sejumlah warga Desa Wadas mendapatkan teror dari orang yang tidak dikenal, termasuk pria bernama Susanto.


Menurut keterangan anak Susanto, Nurhayati, menyebutkan ayahnya terpaksa pindah rumah dari Randu Parang setelah diketahui lobang kunci pintu di lem sehingga tak bisa masuk.


"Karena beliau takut, saya mengajak ayah untuk tinggal di rumahnya di Desa Kali Urip," jelasnya, Selasa (9/11/2021).


Teror berbeda juga dialami Sabar. Dia mendapatkan teror berupa sepeda motor barunya dimasuki garam dan pasir yang menyebabkan rusak parah.


"Itu saya alami setelah pulang dari menghadiri sidang PTUN Semarang. Saat itu saya menjadi saksi," terangnya.


Penjelasan Pihak Kades Wadas


Kejadian tersebut dibenarkan Kades Wadas, Fachri.


Banyak warga yang pro pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Waduk Bener menerima teror dari oknum tertentu dan sudah terjadi kurang lebih setahun.


"Teror mulai pengancaman dengan senjata tajam, pengucilan sosial hingga pengrusakan fisik. Saya sendiri pun juga diteror," paparnya.


Menurutnya, mayoritas warga Wadas sudah setuju dan siap melepaskan lahan untuk pembangunan waduk.


"Dari 429 pemilik lahan, 350 sudah siap pembebasan tanah. Itu sudah lebih dari 80 persen warga," tuturnya.


Ia menyesalkan adanya teror sesama warga yang diduga dibantu oleh orang luar Wadas.


Pihaknya berharap patroli oleh aparat digencarkan di seluruh wilayah Wadas.


"Ada empat pintu masuk desa Wadas. Tapi kelompok kontra menjaga tiga pintu masuk desa agar aparat tak bisa patroli. Bahkan saat bhabinkamtibmas dicegat dulu, ada beberapa orang pelakunya bukan orang Wadas," imbuhnya.


Fachri berharap kondisi tersebut segera membaik dan perselisihan antara warga pro dan kontra tidak berlarut-larut.


Dia meminta pihak luar tidak memperkeruh situasi di Wadas.


"Perihal proyek tersebut mengganggu sumber air warga dan sebagainya, itu tidak benar. Sudah ada penelitian dari UGM soal itu," tandasnya. [Democrazy/trb]

Penulis blog