AGAMA

Cerita Hasto Soal 'Kepedulian' Soekarno dan Megawati Terhadap Masjid

DEMOCRAZY.ID
Februari 13, 2022
0 Komentar
Beranda
AGAMA
Cerita Hasto Soal 'Kepedulian' Soekarno dan Megawati Terhadap Masjid

Cerita Hasto Soal 'Kepedulian' Soekarno dan Megawati Terhadap Masjid

DEMOCRAZY.ID - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto menceritakan tengang kepedulian Presiden Pertama RI Soekarno terhadap masjid. 


Kepedulian terhadap masjid itu juga dikakukan oleh putrinya, Megawati Soekarnoputri. 


"Ketika beliau datang ke Uni Soviet (sekarang Rusia), beliau melihat ada suatu masjid yang begitu megah lalu diubah jadi gudang," ujar Hasto saat mengisi acara peringatan Harlah ke-96 Nahdatul Ulama (NU) yang ditayangkan secara daring pada Sabtu (12/2/2022). 


Masjid yang dimaksud yakni Masjid Agung Leningrad yang kini dinamai Masjid Agung St Petersburg. 


Saat Bung Karno berkunjung ke Uni Soviet pada 1956, masjid itu difungsikan sebagai gudang peralatan medis. 


"Maka proteslah Bung Karno pada Nikita Krushchev (peminpin Uni Soviet saat itu). Yang akhirnya kemudian masjid yang udah diubah menjadi gudang itu akhirnya dikembalikan fungsinya menjadi masjid. Ini di belahan bumi paling utara," ungkap Hasto.


Kemudian menurutnya sudah menjadi kehendak Tuhan bahwa Megawati Soekarnoputri membangun masjid di Afrika Selatan. 


Menurut Hasto, hal itu bermula saat Megawati bertemu tokoh Afrika Selatan, Nelson Mandela. 


Nelson Mandela sendiri juga terinspirasi semangat kemerdekaan Indonesia dan semangat Konferensi Asia Afrika (KAA). 


Saat Nelson berkunjung ke Gedung KAA di Bandung, kata Hasto, dia menangis karena tidak ada foto sang proklamator di tempat itu.


"Lalu saat itu Bu Mega bertemu Nelson mandela, karena Nelson juga tahu bagaimana Bung Karno dicoba digelapkan dalam sejarah. Lalu Nelson memberikan gelar pahlawan kepada Bung Karno, yakni pahlawan nasional bagi Afrika Selatan," ungkap Hasto. 


Suatu kali, Megawati disebut pernah bertanya kepada Nelson. 


Mega menanyakan mengapa Nelson begitu kuat dipenjara. 


"Lalu Pak Nelson bilang, saya tahan karena di depan penjara saya ada sebuah makam. Makam dari seorang ulama Maulana Syeh Yusuf al Makassari yang rela dibuang jauh dari Tanah Air," tutur Hasto.


"Tetapi beliau (Maulana Yusuf) tetap teguh pada keyakinannya bahwa Indonesia bisa merdeka. Sehingga masak saya dipenjara di tanah air saya saya tidak kuat," lanjutnya masih menirukan ucapan Nelson. 


Mendengar hal itu, Megawati menyarankan agar jangan hanya Soekarno yang diapresiasi sebagai pahlawan di Afrika Selatan. 


Melainkan Maulana Syeh Yusuf Al-Makassari pun sebaiknya juga diberikan penghargaan serupa. 


"Lalu Bu Mega datang bertemu keluarga Syeh Yusuf dan mereka membangun masjid. Dibuatkan masjid oleh Bu Mega. Termasuk juga di Bosnia Bu Mega juga yang bangun," ungkap Hasto. 


Sehingga, kata dia, apa yang dilakukan oleh Bung Karno dan Megawati sama-sama menunjukkan Islam yang membangun peradaban dan rahmatan lil alamin. 


Contoh-contoh tersebut menurut Hasto menjadi kesadaran bagi kader-kader PDI-P. [Democrazy/kmp]

Penulis blog