DEMOCRAZY.ID - Pegiat media sosial, Helmi Felis secara terang-terangan mengaku tak mengagumi Ir. Soekarno. Bahkan, melalui akun Twitter-nya, ia menyebut sang proklamator sebagai pemimpin yang gagal. Hal itu diungkapkan Helmi pada Sabtu, (5/2/2022) pada akun Twitter miliknya. "Banyak orang mengagumi Soekarno, saya tidak,” tulis Helmi. Ia bahkan menambahkan bahwa Soekarno gagal mempersatukan bangsa dan cenderung membuatnya tercerai-berai. “Soekarno bagiku salah satu pemimpin yang gagal membuat Indonesia bersatu, bahkan cenderung tercerai berai,” tambahnya lagi. Baginya, sosok founding father itu hanyalah seorang orator ulung. “Ada banyak orang kagumi beliau. Bagiku beliau hanya orator ulung, tidak lebih,” tegasnya. Cuitan Helmi tersebut ditulis dalam kutipan retweet yang mengutip video Habib Rizieq. Video tersebut diunggah oleh akun @AkungAruna. Dalam video yang beredar itu, Habib Rizieq menyatakan sosok Bung Karno yang pernah meminta agar sila pertama Pancasila tidak diletakkan
Blak-blakan Akui Tak Kagumi Sang Proklamator, Helmi Felis: Bagiku, Beliau Seorang Pemimpin Gagal
Februari 06, 2022
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Pegiat media sosial, Helmi Felis secara terang-terangan mengaku tak mengagumi Ir. Soekarno. Bahkan, melalui akun Twitter-nya, ia menyebut sang proklamator sebagai pemimpin yang gagal. Hal itu diungkapkan Helmi pada Sabtu, (5/2/2022) pada akun Twitter miliknya. "Banyak orang mengagumi Soekarno, saya tidak,” tulis Helmi. Ia bahkan menambahkan bahwa Soekarno gagal mempersatukan bangsa dan cenderung membuatnya tercerai-berai. “Soekarno bagiku salah satu pemimpin yang gagal membuat Indonesia bersatu, bahkan cenderung tercerai berai,” tambahnya lagi. Baginya, sosok founding father itu hanyalah seorang orator ulung. “Ada banyak orang kagumi beliau. Bagiku beliau hanya orator ulung, tidak lebih,” tegasnya. Cuitan Helmi tersebut ditulis dalam kutipan retweet yang mengutip video Habib Rizieq. Video tersebut diunggah oleh akun @AkungAruna. Dalam video yang beredar itu, Habib Rizieq menyatakan sosok Bung Karno yang pernah meminta agar sila pertama Pancasila tidak diletakkan