DEMOCRAZY.ID - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membantah terlibat dalam perusahaan yang membuat lubang tambang di sekitar Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi menyampaikan Luhut hanya berposisi sebagai pemegang saham di PT TBS Energi Utama Tbk. Dia menyampaikan Luhut pun tak punya perwakilan di jajaran direksi.
"Kalau yang terkait TBS, Pak Luhut di TBS Energi Utama cuma punya 10 persen saham dan tidak ada perwakilan di dewan komisaris atau direksi. Jadi, mohon ditanyakan langsung kepada manajemen TBS," kata Jodi lewat pesan singkat, Senin (7/2).
Jodi mengakui memang ada beberapa lubang tambang yang dibuat PT Kutai Energi, anak perusahaan TBS Energi Utama.
Namun, ucap Jodi, Kutai Energi mematuhi kaidah serta mendapat sertifikat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam melakukan aktivitas itu.
Dia menyebut area reklamasi Kutai Energi setara 64 persen luas lahan terbuka.
Menurutnya, angka itu melampaui syarat minimal yang tercantum dalam Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 38 Tahun 2015.
Menurut Jodi, Kutai Energi juga mencatat seluruh lubang tambang aktif (pit) dan tidak aktif (void).
Perusahaan itu pun melaporkan AMDAL secara berkala ke pemerintah daerah.
Jodi justru mempertanyakan balik klaim Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) soal keterlibatan Luhut di lubang tambang IKN.
Menurutnya, Jatam tidak paham soal lubang tambang.
"Itu tambang aktif kan. Bagaimana sih Jatam masa kayak begitu saja enggak mengerti?" ucap Jodi.
"Tambang Kutai Energi adalah tambang yang masih beroperasi sehingga apa yang terlihat ada pit yang aktif sedang ditambang. Penambangan ini sesuai dengan rencana penambangan," tuturnya.
Sebelumnya, Jatam mengungkap lubang tambang di sekitar wilayah IKN Nusantara bertambah menjadi 149.
Mereka menyebut beberapa lubang tambang dibuat oleh perusahaan milik Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
"[Lubang tambang dari perusahaan Luhut di IKN] itu fakta. Kami bisa menghadirkan data. Bahkan, di bawah payung perusahaan, di dalam konsesi tambang Luhut itu ada 12 lubang tambang," tutur Rupang, Jumat (4/2). [Democrazy/dtk]