DEMOCRAZY.ID - Kepala Advokasi dan Litigasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) GP Ansor Dendy Zuhairil Finsa menyebut masih ada telepon seluler milik warga Wadas, Purworejo, Jawa Tengah yang belum dikembalikan oleh pihak kepolisian. Dia menyebut ponsel tersebut disita saat penangkapan warga Desa Wadas yang menolak pengukuran lahan untuk proyek pembangunan Bendungan Bener pada Selasa (8/2) lalu. "Masih ada tiga ponsel yang disita saat penangkapan warga kemarin itu belum dikembalikan ke pemiliknya," kata Dendy, Minggu (13/2). Dendy juga meminta agar aparat kepolisian segera mengembalikan ponsel milik warga tersebut. "Kembalikan saja, biar suasana jadi makin kondusif," lanjutnya. Sebelumnya, Dendy juga menjelaskan kondisi terkini di Desa Wadas pascabentrok warga dengan aparat saat pengukuran lahan penambangan batu andesit pada Selasa. Dendy menyebutkan kondisi Desa Wadas sudah mulai berangsur pulih setelah Polda Jateng menarik polisi dari daerah itu. "Kondisi sud
DEMOCRAZY.ID - Kepala Advokasi dan Litigasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) GP Ansor Dendy Zuhairil Finsa menyebut masih ada telepon seluler milik warga Wadas, Purworejo, Jawa Tengah yang belum dikembalikan oleh pihak kepolisian. Dia menyebut ponsel tersebut disita saat penangkapan warga Desa Wadas yang menolak pengukuran lahan untuk proyek pembangunan Bendungan Bener pada Selasa (8/2) lalu. "Masih ada tiga ponsel yang disita saat penangkapan warga kemarin itu belum dikembalikan ke pemiliknya," kata Dendy, Minggu (13/2). Dendy juga meminta agar aparat kepolisian segera mengembalikan ponsel milik warga tersebut. "Kembalikan saja, biar suasana jadi makin kondusif," lanjutnya. Sebelumnya, Dendy juga menjelaskan kondisi terkini di Desa Wadas pascabentrok warga dengan aparat saat pengukuran lahan penambangan batu andesit pada Selasa. Dendy menyebutkan kondisi Desa Wadas sudah mulai berangsur pulih setelah Polda Jateng menarik polisi dari daerah itu. "Kondisi sud