DEMOCRAZY.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut indeks kebahagiaan warga Jakarta turun semenjak Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Data indeks kebahagian tersebut tertulis dalam rilis BPS terkait Indeks Kebahagiaan 2021.
Dalam rilisnya, BPS menyebut indeks kebahagiaan warga Jakarta di tahun 2017 atau ketika Anies mulai menjabat, berada di angka 71,33 persen.
Namun, pada tahun 2021 turun menjadi 70,68 persen.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mengaku penasaran BPS baru merilis indeks Kebahagiaan di DKI Jakarta di sisa masa jabatan Gubernur Anies Baswedan.
Terlebih, Ibu Kota DKI dalam dua tahun terakhir menjadi epicentrum Pandemi Covid-19 nasional.
Taufik mensinyalir orang-orang yang saat ini bekerja di BPS terkesan tendensius ke Anies.
Apalagi, kata dia, BPS tidak menyertakan penyebab turunnya indeks kebahagiaan warga yang dimaksud.
“BPS jangan tendensius ke Anies. Kok mereka tidak menyertakan penyebab indeks menurun? Ini kan aneh,” kata Taufik disela-sela Refleksi Politik DKI Tahun 2021, di Wisma Garuda Jalan SD Lama No 2, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (31/12/2021).
Sebab, menurut Taufik, BPS tak bisa tutup bahwa dalam dua tahun terakhir bukan saja Jakarta, tetapi juga ekonomi Indonesia bahkan dunia porakporanda akibat dihantam Covid-19
“Ada ribuan perusahaan yang bangkrut dan jutaan orang di-PKH dari pekerjannya. Orang kalau sudah tidak kerja, ya tidak punya penghasilan. Kalau tidak ada penghasilan dapurnya otomatis terganggu. Dalam kondisi begini, gimana warga mau bahagia?,” ujar Taufik berseloroh.
Karena itu, Taufik mengingatkan, jangan sampai BPS dianggap bermain politik dengan ikut-ikutan beroposisi terhadap pemerintahan Aneis.
“Jangan bikin gaduh lah, kesannya nanti BPS dianggap main politik,” pesan Taufik.
Diketahui, sebelumnya Fraksi PDIP DPRD DK menyindir Anies terkait turunnya indeks kebahagian warga DKI.
PDIP juga mengungkit jargon Anies saat maju di Pilkada DKI 2017 lalu, yaitu ‘Maju Kotanya Bahagi Warganya’. Partai banteng Jakarta menyebut Anies gagal total.
“Artinya Pak Anies tak bisa menunaikan janji kampanye pada saat mereka maju sebagai Gubernur. Artinya kan slogannya maju kotanya bahagia warganya, itu slogan yang selalu didengungkan ketika kampanye tapi fakta di akhir masa jabatan bukan meningkat justru menurun. Ini kan menandakan kinerja Pak Anies dalam rangka mencapai tujuan membahagiakan warga kan tidak sampai. Jargon bahagia warganya gagal total di akhir masa jabatannya,” ujar Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, kepada wartawan, Jumat (31/12/2021).
Pada rilis BPS itu, tingkat kebahagiaan penduduk Indonesia diukur dari tiga dimensi, yakni kepuasan hidup (life satisfaction), perasaan (affect) dan makna hidup (eudaimonia).
Gembong menilai turunnya indeks kebahagian warga DKI tak terlepas dari peran pelayanan publik. Dia menilai ada penurunan.
Adapun rilis indeks kebahagiaan BPS merupakan hasil Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) yang dilakukan di tahun 2021 dan dilakukan serentak di seluruh Indonesia pada 1 Juli-27Agustus 2021. [Democrazy/krn]