DEMOCRAZY.ID - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin, mengatakan Indonesia punya banyak uang untuk membangun Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.
"Jadi sumber uang tentu mengunakan APBN tak mungkin mengunakan yang lain. Indonesia punya banyak uang untuk membangun IKN," ujar Ngabalin saat ikut mendampingi kunjungan kerja Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Batam, Senin (24/1).
Menurut Ngabalin, pembanguan strategis dari Istana Negara tak mungkin dibiayai oleh swasta dan harus lewat APBN.
"Ada banyak infrastruktur yang harus dibangun dan tidak semua sumber APBN, ada kerja sama pemerintah badan usaha dan lain," kata dia.
Ia menyebutkan bahwa pembangunan ibu kota baru telah melalui proses yang matang dan kajian mendalam
"Pemerintah sudah melakukan seluruh langkah untuk memutuskan pembangunan IKN, kita dukung saja biar berjalan lancar," ucapnya.
IKN, lanjut Ngabalin, adalah wajah baru Indonesia dengan membangun sebuah peradaban.
Di mana sepanjang sejarah dari Sukarno hingga era Jokowi yang membuat keputusan.
"Jadi sejak Presiden Sukarno, baru sekarang wacana ibu kota baru ini terwujud. Jokowi meninggalkan legacy melalui pembangunan IKN," tambah dia lagi.
Saat ini, menurutnya banyak yang tidak tahu tentang kebijakan pemerintah.
Ia pun berharap kritik yang diberikan tidak sekedar omongan kosong.
"Jangan hanya ngrocos, ngrocos, ngrocos saja. Jadi mohon doa dan dukungan biar lancar," ucap dia.
Sisi lain terkait nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang masuk daftar calon Kepala Otorita IKN, ia pun membenarkan hal tersebut.
Selain Ahok, ia mengungkapkan terdapat empat nama lain yang masuk dalam kandidat.
"Iya nama Ahok masuk. Hari Rabu (26/1) diumumkan Jokowi nanti telpon saya," tandasnya. [Democrazy/skp]