PERISTIWA

Tuai Beragam Kritikan, Staf Ahli Menkominfo Henry Subiakto Akui Salah Unggah Narasi Foto

DEMOCRAZY.ID
Desember 17, 2021
0 Komentar
Beranda
PERISTIWA
Tuai Beragam Kritikan, Staf Ahli Menkominfo Henry Subiakto Akui Salah Unggah Narasi Foto

Tuai Beragam Kritikan, Staf Ahli Menkominfo Henry Subiakto Akui Salah Unggah Narasi Foto

DEMOCRAZY.ID - Profesor Komunikasi Politik Universitas Airlangga Henry Subiakto mengakui salah memberikan narasi tentang foto yang diunggahnya di Twitter. Dia ingin menyampaikan bahwa perang membawa penderitaan.


Foto itu menggambarkan seorang anak perempuan tertidur meringkuk di trotoar dengan gambar seorang perempuan sebagai latarnya. 


Henry memberikan narasi bahwa anak perempuan tersebut adalah korban perang saudara di Irak yang kehilangan ibunya.


Menurutnya, yang juga menjabat Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa itu, banyak manusia menderita karena negaranya hancur akibat konflik politik. 


Dia berharap masyarakat menjaga negara dari orang yang ingin merusak kedamaian.


"Saya akui foto itu salah sejarahnya, tapi pesan utuhnya adalah perang akan bawa penderitaan ke banyak orang, maka kita harus jaga negeri ini agar damai, foto hanya ilustrasi. Bagi orang-orang pecinta keributan bukan pesan damainya yang ditangkap, tapi kekeliruan sejarah fotonya yang dianggap pidana," kata Henry melalui cuitan di akun @henrysubiakto.



Melansir AFP Fact Check, foto tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan perang Irak. Foto itu diambil oleh fotografer Iran, Bahareh Bisheh. 


Anak perempuan dalam foto tersebut adalah sepupunya sendiri yang tertidur di trotoar ketika bermain.


Bahareh menyangkal ada kisah tragis dan panti asuhan yang terkait dengan fotonya. 


Sebab, foto itu diambil tepat di depan rumah si anak perempuan dan diunggah pertama kali melalui akun Flickr miliknya.


Seorang warganet membagikan laman periksa fakta tersebut untuk merespons cuitan Henry. 


Setelahnya, warganet bertubi-tubi meminta Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Informasi ini untuk meminta maaf atau bahkan menghapus cuitannya yang mis-informasi tersebut.


"Sudah prof. Sudah. Cukup. Semakinngeles, semakin menunjukkan kualitas profesor anda. Kata guru ngaji saya yang bukan seorang Profesor, kalau salah, ya lebih baik minta maaf, jangan ngeles," tutur seorang pengguna Twitter @NaylaAzam membalas cuitan Henry.


Ini bukan pertama kali Henry membagikan informasi yang salah. 


Hal tersebut dibahas oleh pengguna Twitter lainnya @meinaret yang kesal karena beberapa kali Henry ketahuan menyebar informasi salah dan tidak meminta maaf.


"Ngakunya Profesor dan staff ahli komunikasi @kemkominfo neh, tapi udah berkali-kali ketahuan netizen sebar hoax di medsos. Ngelesnya sedang eksperimen dan nggak pernah minta maaf," cuitnya, Kamis (16/12) siang. [Democrazy/cnn]

Penulis blog