DEMOCRAZY.ID - Menjelang 25 Desember, perdebatan mengenai ‘ucapan selamat Natal‘ kembali mencuat di kalangan publik.
Banyak pihak yang hingga kini masih mempertanyakan, bagaimana hukumnya? Haram atau sebaliknya dibolehkan.
Terkait hal ini, Pengasuh Pondok Pesantren Ribath Al-Murtadla Al-Islami, Singosari, Malang, KH Luthfi Bashori mengatakan secara tegas.
Dia memahami saat ini ada banyak muslim yang menanyakan seputar boleh tidaknya mengucapkan selamat Natal pada kaum Nasrani.
Kata KH Luthfi Bashori, ada yang menyatakan padanya jika dahulu memang kelompok ulama terdahulu memang mengharamkan mengucapkan hal itu kepada orang Nasrani.
Dengan alasan, karena waktu itu para ulama salafi berijtihad, bahwa seseorang yang menyatakan ‘selamat’ pada kaum Nasrani mengakui Ketuhanan Yesus Kristus atau kelahiran Yesus itu anak Tuhan yang lahir pada 25 Desember 2021.
“Nah seiring bergulirnya waktu, maka ditemukan zaman di mana ucapan itu tak lagi diharamkan. Kenapa? Karena ucapan itu perlu dilakukan, karena dianggap sebagai basa-basi pergaulan atau hubungan sesama anak bangsa dan lain sebagainya,” katanya dikutip dari saluran NU Garis Lurus, Rabu 14 Desember 2021.
Maka, kata dia, jika dulu hukumnya haram, maka saat ini boleh dengan alasan tersebut.
Kata Luthfi Bashori, ini jelas tak sesuai dengan kaedah-kaedah fiqih.
“Ini jelas salah, yang haram akan selamanya haram,” kata dia lagi.
Selamat Natal dan Makan Babi Sama Saja
Senada dengan ucapan selamat Natal, KH Luthfi Bashori juga menyinggung hukum makan daging babi bagi umat Islam. Menurut dia, sejak awal babi memang diharamkan.
Dan ini berlaku sejak lama karena babi dianggap mengandung cacing pita.
Nah, di era modern seperti sekarang ini, teknologi sudah memungkinkan menghilangkan cacing pita dari daging babi.
Atau paling tidak, manusia bisa mengonsumsi enzim atau minyak babinya saja.
Pertanyaannya, jika mengonsumsi daging babi tanpa cacing pita, atau hanya sekadar enzim dan minyaknya saja menjadi dibolehkan?
“Ini jelas salah. Babi sejak diharamkan dari awal selamanya tetap haram. Mau enzim, minyaknya, haram. Demikian juga halnya dengan ucapan selamat Natal, akan selamanya haram,” katanya menegaskan.
Menurut KH Luthfi Bashori, jika umat muslim ingin selamat dunia akhirat, jangan gadaikan pemahaman, pemikiran, karena hanya basa-basi dalam pergaulan dengan non muslim.
Sebab tidak harus mengucapkan selamat Natal, karena menjaga hubungan dengan non muslim dikatakan bisa dilakukan dengan bertanya seputar kesehatan, dan lainnya.
“Ayo kita jaga akidah kita. Persiapkan hidup di akhirat nanti,” katanya. [Democrazy/hops]