GLOBAL KRIMINAL

Rezim Kim Jong-Un Selalu Perintahkan Eksekusi Mati Sadis, Pekerja & Pelajar Dipaksa Menyaksikan

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
GLOBAL
KRIMINAL
Rezim Kim Jong-Un Selalu Perintahkan Eksekusi Mati Sadis, Pekerja & Pelajar Dipaksa Menyaksikan

Rezim Kim Jong-Un Selalu Perintahkan Eksekusi Mati Sadis, Pekerja & Pelajar Dipaksa Menyaksikan

Peringatan: Artikel ini memuat deskripsi yang mungkin mengerikan bagi pembaca.


DEMOCRAZY.ID - Kelompok hak asasi manusia (HAM) mengungkapkan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un selalu memerintahkan eksekusi mati sadis dilakukan di depan publik.


Para pekerja dan pelajar dipaksa untuk menyaksikan eksekusi mati yang sadis tersebut sebagai bentuk peringatan.


Kelompok Kerja Keadilan Transisi yang berbasis di Seoul telah mengumpulkan pernyataan dari saksi atas 27 eksekusi mati yang diperintahkan negara sejak Kim Jong-un berkuasa 10 tahun lalu.


Dari jumlah tersebut, 23 eksekusi dilakukan di depan publik. Rinciannya, 21 orang dieksekusi mati di depan regu tembak, dan dua lainnya digantung.


Hal itu diungkapkan oleh saksi yang telah membelot ke Korea Selatan.


Jumlah sebenarnya dari eksekusi mati tersebut diyakini jauh lebih besar.


Menurut salah satu saksi, eksekusi mati yang sadis itu digunakan sebagai peringatan, sehingga seluruh rakyat hingga pelajar harus menyaksikannya.


“Bahkan ketika ada cairan keluar dari otak korban eksekusi mati, masyarakat harus berbaris dan melihatnya sebagai sebuah peringatan,” tutur saksi tersebut dikutip dari Daily Mail.


Saksi lainnya mengungkapkan bagaimana tubuh napi eksekusi mati dibakar di hadapan keluarganya.


“Pada 2012 atau 2013 di Pyongyang, tubuh dari napi yang sudah dieksekusi mati dibakar menggunakan penyemprot api di depan publik,” bunyi laporan tersebut.


“Keluarga dari terdakwa dipaksa menghadiri eksekusi mati dan duduk di barisan depan. Sang ayah pingsan melihat tubuh anaknya dibakar di depan matanya,” lanjutnya.


Sementara pada 2012 di Hyesan, seorang anak ditembak mati dengan senapan Kalashnikov.


“Tubuhnya hancur. Pihak berwenang Korea Utara hanya melipat tubuh orang yang dieksekusi menjadi dua dengan diinjak, dan memasukkannya ke dalam karung,” kata saksi dari insiden itu.


Ia pun mendengar bahwa karung tersebut kemudian dibuang ke suatu tempat.


Saksi lainnya menceritakan bagaimana para napi eksekusi mati diperlakukan dengan kejam sebelum nyawanya dihilangkan.


“Para napi itu diseret dari mobil seperti anjing sebelum dieksekusi di depan publik,” ujarnya pada eksekusi berbeda di Hyesan pada 2012.


“Pria yang akan dieksekusi mati kondisinya nyaris mati dan gendang telinganya sepertinya sudah rusak, membuatnya tak bisa mendengar dan mengatakan apa pun,” lanjutnya.


Menurut laporan, tujuh orang dieksekusi mati karena menonton atau mendistribusikan media Korea Selatan, seperti K-Pop, atau hal lainnya.


Hukuman juga diberikan terkait masalah narkoba, prostitusi, penjualan manusia dan juga kejahatan seksual. [Democrazy/kompastv]

Penulis blog