DEMOCRAZY.ID - Pengamat politik dari Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa mengkritisi, Presidential Threshold sebesar 20 persen yang berlaku saat ini. Dia menganggap, ketentuan itu hanya membenarkan praktik oligarki di Tanah Air. Herry menilai, Indonesia sebenarnya sangat ideal menerapkan Presidential Threshold menjadi nol persen. Tujuannya, agar dapat meminimalisasi polarisasi politik yang begitu kuat pasca Pemilihan Umum diadakan. "Presidential Threshold itu jadi nol persen banyak faedahnya. Salah satunya, meminimalisasi efek minor dari polarisasi politik," kata Herry, Sabtu (25/12). Herry memandang, Presidential Threshold yang mencapai 20-25 persen sarat pertarungan oligarki politik. Sebab, syarat 20-25 persen ini membuat partai politik melakukan konsolidasi besar-besaran. "Dari sinilah oligarki politik terbentuk dan bertarung. Jika berkuasa mereka bisa menjadi pressure group ke Presiden terpilih. Oligarki Politik jadi tumbuh sub...
DEMOCRAZY.ID - Pengamat politik dari Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa mengkritisi, Presidential Threshold sebesar 20 persen yang berlaku saat ini. Dia menganggap, ketentuan itu hanya membenarkan praktik oligarki di Tanah Air. Herry menilai, Indonesia sebenarnya sangat ideal menerapkan Presidential Threshold menjadi nol persen. Tujuannya, agar dapat meminimalisasi polarisasi politik yang begitu kuat pasca Pemilihan Umum diadakan. "Presidential Threshold itu jadi nol persen banyak faedahnya. Salah satunya, meminimalisasi efek minor dari polarisasi politik," kata Herry, Sabtu (25/12). Herry memandang, Presidential Threshold yang mencapai 20-25 persen sarat pertarungan oligarki politik. Sebab, syarat 20-25 persen ini membuat partai politik melakukan konsolidasi besar-besaran. "Dari sinilah oligarki politik terbentuk dan bertarung. Jika berkuasa mereka bisa menjadi pressure group ke Presiden terpilih. Oligarki Politik jadi tumbuh sub...