DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo disebut memahami kinerja Menteri Sosial Tri Rismaharini yang sedikit banyak masih mencari popularitas. Oleh karena itu, Presiden Jokowi menambahkan jabatan Wakil Menteri pada Kementerian Sosial yang dipimpin Tri Rismaharini. Demikian Pengamat Politik dari Lingkar Madani Indonesia (LIMA Indonesia) Ray Rangkuti mengomentari munculnya Perpres 110 Tahun 2021 kepada KOMPAS TV, Kamis (23/12/2021). “Ada dua ya sebenarnya alasan Presiden menambahkan posisi Wamen, pertama menyeimbangkan aktivitas menteri yang lebih banyak pada kerja popularitas,” ujar Ray Rangkuti. “Ibu Risma kan sedikit banyak masih mencari popularitas, liat saja gaya beliau selama ini memimpin Kementerian Sosial,” tambah Ray. Alasan kedua, sambung Ray, Presiden Jokowi menyadari bahwa ini adalah periode kedua atau terakhir dirinya memimpin. Presiden Jokowi tentu ingin kabinet dalam pemerintahannya tetap bekerja secara optimal meskipun sejumlah menteri justru sibuk menghadapi tahun politik.
Pengamat: Jokowi Putuskan Tambahkan Jabatan Wamensos karena Risma Lebih Banyak Cari Popularitas
Desember 23, 2021
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo disebut memahami kinerja Menteri Sosial Tri Rismaharini yang sedikit banyak masih mencari popularitas. Oleh karena itu, Presiden Jokowi menambahkan jabatan Wakil Menteri pada Kementerian Sosial yang dipimpin Tri Rismaharini. Demikian Pengamat Politik dari Lingkar Madani Indonesia (LIMA Indonesia) Ray Rangkuti mengomentari munculnya Perpres 110 Tahun 2021 kepada KOMPAS TV, Kamis (23/12/2021). “Ada dua ya sebenarnya alasan Presiden menambahkan posisi Wamen, pertama menyeimbangkan aktivitas menteri yang lebih banyak pada kerja popularitas,” ujar Ray Rangkuti. “Ibu Risma kan sedikit banyak masih mencari popularitas, liat saja gaya beliau selama ini memimpin Kementerian Sosial,” tambah Ray. Alasan kedua, sambung Ray, Presiden Jokowi menyadari bahwa ini adalah periode kedua atau terakhir dirinya memimpin. Presiden Jokowi tentu ingin kabinet dalam pemerintahannya tetap bekerja secara optimal meskipun sejumlah menteri justru sibuk menghadapi tahun politik.