DEMOCRAZY.ID - Gigihnya perjuangan guru di tanah air untuk mencerdaskan anak bangsa, tidak sebanding dengan rendahnya besaran gaji yang mereka terima.
Seperti yang dialami para guru di SMP Negeri 44 Takengon, Aceh Tengah, ada yang di bayar Rp10 ribu per bulan.
Namun, para pahlawan tanpa tanda jasa itu tetap ikhlas mengabdikan diri demi pendidikan anak anak di pelosok negeri.
Di sekolah yang berjarak 30 Km dari pusat Kabupaten Aceh Tengah ini, tepatnya di Kampung Bah, Kecamatan Ketol, tercatat ada 10 guru honorer mengabdikan diri di sana.
Dan mereka hanya menerima honor sebesar Rp10 ribu per bulan.
Nirwana, salah satunya, guru pendidikan jasmani dan rohani ini tetap bertahan meski hanya dibayar Rp10 ribu satu bulan.
Dari mulutnya hanya terucap kata ikhlas demi anak anak didiknya untuk medapat pendidikan.
Sementara untuk menopang kebutuhan keluarga, dia bersama suami menggarap kebun untuk menanami cabai.
Dari hasil kebun itulah dirinya bertahan untuk tetap bisa mengabdikan ilmu yang dimiliki kepada anak didiknya di SMP Negeri 44 Takengon, setra merajut impian keluarga kecil nya.
"Kami juga menanam cabai selain jadi guru honorer," kata Nirwana, Kamis (16/12/2021).
Dia hanya mampu berharap dalam pengabdian panjangnya, semoga suatu saat nasib baik menghampirinya.
Setidaknya jika tidak menjadi pegawai negeri sipil atau PNS, minimal pemerintah daerah mengangkatnya sebagai guru kontrak sebagai penyemangat dan penghargaan bagi dan guru honor lainnya yang telah mengabdikan diri untuk mencerdaskan anak negeri di pelosok Aceh Tengah. [Democrazy/okezone]