DEMOCRAZY.ID - Kontak tembak antara Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua telah terjadi dalam beberapa hari terakhir. Kontak senjata terjadi selama dua hari berturut-turut. Pada 13 Desember, KKB menembaki Pos Brimob di Distrik Serambakon, Kabupatan Pengunungan Bintang. Kemudian, esok harinya terjadi pembakaran Gedung SPMN di Distrik Serambakon yang memicu kontak tembak antara aparat kepolisian dan KKB. Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengungkap kontak tembak terjadi lantaran aparat kepolisian diserang terlebih dulu. Setelah kejadinya tersebut, Ahmad menegaskan aparat Polri selalu mengedepankan upaya preemtif dan preventif selama bertugas di Papua. Ahmad menyebut, bahwa aparat Polri di Papua bukan bertugas untuk memerangi KKB. Namun, jika terjadi serangan, maka pihak kepolisian harus melindungi diri. Sebagai kelanjutannya, para anggota KKB di Papua yang diamankan akan diproses secara hukum sesuai dengan tindak pidana yang dilakukan. Bukan
DEMOCRAZY.ID - Kontak tembak antara Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua telah terjadi dalam beberapa hari terakhir. Kontak senjata terjadi selama dua hari berturut-turut. Pada 13 Desember, KKB menembaki Pos Brimob di Distrik Serambakon, Kabupatan Pengunungan Bintang. Kemudian, esok harinya terjadi pembakaran Gedung SPMN di Distrik Serambakon yang memicu kontak tembak antara aparat kepolisian dan KKB. Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengungkap kontak tembak terjadi lantaran aparat kepolisian diserang terlebih dulu. Setelah kejadinya tersebut, Ahmad menegaskan aparat Polri selalu mengedepankan upaya preemtif dan preventif selama bertugas di Papua. Ahmad menyebut, bahwa aparat Polri di Papua bukan bertugas untuk memerangi KKB. Namun, jika terjadi serangan, maka pihak kepolisian harus melindungi diri. Sebagai kelanjutannya, para anggota KKB di Papua yang diamankan akan diproses secara hukum sesuai dengan tindak pidana yang dilakukan. Bukan