DEMOCRAZY.ID - HOEGENG, pria yang lahir pada tanggal 14 Oktober 1921, merupakan sosok teladan bagi Polisi Tanah Air.
Sifat Hoegeng yang sederhana dan disiplin merupakan ciri khas dari dirinya yang masih dikenang hingga saat ini.
Hoegeng juga pernah menjabat sebagai Kapolri ke-5 dalam masa pemerintahan Presiden Soeharto pada tahun 1968-1971.
Tak hanya menjabat sebagai Kapolri, Hoegeng sempat menjabat sebagai Kepala Jawatan Imigrasi Indonesia pada tahun 1961-1965.
Menjabat Kepala Jawatan Imigrasi Indonesia adalah salah satu karier yang ia tempuh di luar jalur kepolisian. Ada cerita menarik saat Hoegeng menjabat Kepala Jawatan Imigrasi.
Hoegeng dituduh anti-China. Tuduhan tersebut terdengar hingga ketelinga Presiden Soekarno.
Tak lama Hoegeng dipanggil ke Istana Negara untuk menghadap Presiden Soekarno.
Presiden Soekarno ingin mendengar penjelasan Hoegeng terhadap tindakannya yang anti-China pada saat itu.
Hoegeng mendengar tuduhan tersebut kaget dan menanyakan kepada Presiden Soekarno dari mana asal tuduhan tersebut.
Dikutip dalam buku Hoegeng Polisi dan Mentri, Presiden Soekarno mendapatkan laporan dari Mentri Negara Oei Tjoe Tat yang mengatakan bahwa Hoegeng disebut diskriminatif dan anti-china.
Mendengar pernyataan tersebut, Hoegeng menjelaskan, “Hoegeng tidak pernah anti-China.”
Di mana menurut Hoegeng pada saat itu banyak sekali imigran gelap dari Indo China yang menaiki kapal masuk ke Indonesia sebagai pengungsi.
Akibatnya pemerintah tidak memiliki dana untuk menanggung kehidupan mereka di pengungsian.
Memberi makan untuk bangsa sendiri saja sulit apalagi memberi makan bangsa asing, pikir Hoegeng.
Dikutip dalam buku Hoegeng Polisi Dan Mentri, “Oleh sebab itu pada saat kapal mereka masuk ke wilayah Indonesia, Hoegeng pun segera mengusirnya kembali ke lautan bebas. Hoegeng mengantar mereka hingga ke luar perbatasan Indonesia agar menuju negara lain. Apakah itu berarti Hoegeng Anti-China?” Ucap Hoegeng kepada Presiden Soekarno.
Presiden Soekarno akhirnya yakin setelah mendengar penjelasan Hoegeng, dan Hoegeng tidak lagi dituduh Anti-China.
Sumber: Buku Hoegeng Polisi dan Mentri Teladan karya Suhartono. [Democrazy/okezone]