DEMOCRAZY.ID - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali melakukan penyerangan terhadap sipil dan juga aparat keamanan di Papua.
Kali ini KKB membakar sekolah dan juga menembaki aparat TNI dan juga Polri.
Hal ini mendapatkan sorotan dari Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nurwahid menyampaikan bahwa seharusnya KSAD Jenderal Dudung Abdurrachman tidak melontarkan pernyataan yang kontroversi dengan merangkul KKB.
Namun, pernyataan tersebut telah diralat oleh juru bicaranya.
"Ya, memang sejak ada yang mengatakan bahwa mereka saudara harus dirangkul, dan pada saat itu juga jubirnya mengatakan menolak mereka bukan saudara. Mereka bahkan menegaskan akan bertanggung jawab atas beragam jenis dan tindakan yang menimpa polisi atau NTI atau membakar puskesmas, musholla, pasar, terkahir membakar SMP,” kata Hidayat, Kamis (16/12).
Wakil Dewan Syuro PKS ini menambahkan bahwa KSAD seharusnya tegas dengan KKB terlebih para kelompok separatis di Papua tersebut secara terang-terangan mengibarkan bendera bintang kejora di Jakarta.
Maka, TNI dan Polri harusnya memiliki sikap tegas kepada mereka.
"Saya kira sudah lebih dari jelaslah ya di Jakarta sudah ada tuh yang mengibarkan bendera bintang kejora muter-muter Jakarta, jadi kalau semestinya sih kalau kita masih semboyannya NKRI harga mati itu betul-betul harus disikapi dengan cara yang serius,” ujarnya.
Pihaknya mengapresiasi terhadap pernyataan KSAL Laksmana Yudo Margono yang tegas di Natuna.
Seharusnya sikap tegas tersebut terlontar dari KSAD untuk KKB.
“Seperti kita salut tuh pernyataan KSAL tidak akan mundur selangkahpun untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia di Natuna. Ya harusnya begitu TNI itu. Bukan kita maunya perang tapi mempertahankan kedaulatan NKRI itu adalah sebuah doktrin sudah selesai apalagi di kalangan TNI,” tandasnya. [Democrazy/rmol]