DEMOCRAZY.ID - Aktivis Gerakan Koperasi dan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat, Zulfery Yusal Koto atau Ferry Koto menyayangkan pidato Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha yang menyinggung pemimpin pembohong pecatan presiden Jokowi.
Ucapan Giring ini banyak beranggapan bahwa dia sedang menyerang Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di hadapan Presiden Jokowi.
Ferry Koto menyayangkan cara politik Giring itu.
“Sayang, berpolitik koq nemen begini,” katanya melalui Twitter @ferrykoto, Kamis (23/12/2021).
Narasi Giring Ganesha dianggap tidak tepat. Sebagai Ketua Umum Partai, Giring harusnya memilih kata yang berdialektika.
“Alangkah baiknya katakan: Pilih lah pemimpin jujur berkomitmen. Se-iya kata dan perbuatan. Se-nada janji dan yg dikerjakan,” katanya.
“Mbok, Ketum itu yang pinter dan terlatih berdialektika. Bukan yang terlatih mengaduk-aduk rasa, pun yang hanya bermain kata,” ujar Ferry Koto.
Dia menilai, PSI memainkan cara politik adu domba dan memecah bela rakyat.
Menurutnya cara politik PSI masih menggunakan cara-cara lama. Padahal, partai itu dipenuhi generasi milenial yang patut mengadu gagasan.
“Gaya politik adu domba, provokasi yang memecah belah rakyat, itu gaya politik old mas Giring Ganesha @psi_id.” katanya.
“Orang-orang masa lalu seangkatan saya yang lakukan. Beradu hasut, melempar kecurigaan. Tunggangannya identitas dan SARA. Politsi Milenial mestinya tak begitu. Adu gagasan,” sambungnya.
Adapun Giring Ganesha melontarkan sindiran keras tentang pemimpin pembohong yang dekat dengan kaum intoleran.
Giring mengatakan bahwa sosok itu jika jadi Presiden maka Indonesia akan hancur. Meskipun tidak gamblang menyebutkan nama, namun sindiran Giring itu diduga mengarah ke Anies Baswedan.
“Kemajuan kita akan terancam jika kelak orang yang menggantikan Pak Jokowi adalah sosok yang punya rekam jejak menggunakan isu Sara dan menghalalkan segala cara untuk menang dalam pilkada,” ungkap Giring di depan Presiden Jokowi dalam cara Hari Ulang Tahun ke 7 PSI.
“Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong dan juga yang pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja, tidak berkompromi dengan orang yang menghalalkan segala cara. Termasuk dengan memperalat agama main mata bergandeng tangan dengan kelompok intoleran menggunakan ayat untuk menjatuhkan lawan politik,” kata Giring. [Democrazy/jar]