DEMOCRAZY.ID - Polisi India menyelidiki badan amal Misionaris Cinta Kasih yang didirikan oleh Bunda Teresa.
Polisi di Kota Vadodara, Gujarat menyatakan sedang menyelidiki apakah Misionaris Cinta Kasih memaksa gadis-gadis di rumah perlindungan di sana mengenakan salib dan membaca Alkitab.
Petugas sosial distrik Vadodara Mayank Trivedi mengatakan kepada kantor berita AFP seperti dilansir Al Jazeera, pengaduannya kepada polisi berdasarkan laporan otoritas kesejahteraan anak dan pejabat distrik lainnya.
Dalam laporan ke polisi, 13 Alkitab ditemukan di perpustakaan lembaga tersebut. Gadis-gadis yang tinggal di sana juga dipaksa untuk membaca teks agama.
Misionaris Cinta Kasih didirikan pada 1950 oleh mendiang Bunda Teresa, seorang biarawati Katolik Roma yang tinggal dan bekerja di Kolkata hampir sepanjang hidupnya.
Lembaga tersebut sudah membantah tuduhan itu.
Tekanan terhadap kelompok minoritas di India termasuk umat Kristen dan Katolik di bawah pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi meningkat.
Aktivis mengatakan bahwa agama minoritas di India telah mengalami diskriminasi dan kekerasan sejak Partai Bharatiya Janata Party (BJP) sayap kanan Modi berkuasa pada tahun 2014.
Pada 2020, Komisi Amerika Serikat untuk Kebebasan Beragama Internasional mendaftarkan India sebagai negara dengan perhatian khusus untuk pertama kalinya sejak 2004.
Pemerintah Modi menolak disebut memiliki agenda menjadikan Hindu sebagai mayoritas.
Modi menegaskan bahwa orang-orang dari semua agama memiliki hak yang sama.
Aktivis mengatakan ada lebih dari 300 insiden anti-Kristen di India sepanjang tahun ini.
Pekan lalu, sekitar 200-300 orang menerobos masuk ke sebuah sekolah Kristen di Madhya Pradesh saat para siswa sedang mengikuti ujian.
Kelompok tersebut melempari batu ke gedung sekolah. [Democrazy/tempo]