DEMOCRAZY.ID - Kepala Desa (Kades) Cimuncang, Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka, Engkus Iyad Supriyadi, diduga alami persekusi oleh sekelompok orang.
Persekusi itu diduga merupakan buntut aksi sang kades yang beberapa waktu lalu menyetop dan memarahi seorang ustaz asal Tasikmalaya bernama Dede Muksith Ali (Dede Momo) yang sedang berceramah.
Menurut informasi, sang ustaz dalam ceramahnya banyak menghujat pemerintahan Presiden Jokowi dan dianggap provokatif.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (31/10/2021) malam, dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Sang Kades yang tak terima pun langsung melayangkan interupsi.
Ia meminta sang ustaz tidak banyak kritik pemerintahan agar warganya tidak terprovokasi menjadi pembenci.
Kades meminta penceramah menyampaikan pesan moral agar hati warganya lebih sejuk.
Namun insiden tersebut kini telah diselesaikan secara kekeluargaan, di Mapolres Majalengka.
Kedua belah pihak, termasuk sang Kades pun mengakui perbuatannya, seperti yang beredar luas di kalangan masyarakat.
"Alhamdulillah sudah saling memaafkan pihak kesatu dan pihak kedua," kata pelaku pembentak ustaz, Engkus.
Ia menyebut alasan dirinya membentak sang ustaz, yang diketahui bernama Dede Muksith Ali (Dede Momo), Engkus mengaku dilakukannya secara spontan.
"Iya (spontan). Salah satu ujian manusia, manusia kan tidak ada yang sempurna. Namanya manusia itu diuji, yang benar itu hanya yang Maha Kuasa," tandasnya. [Democrazy/era]
Seorang kades di Majalengka dipersekusi oleh kelompok intoleran
— BHINNEKATUNGGALIKA (@tjhinfar21) November 3, 2021
Mereka beraninya rame² dan keroyokan...BANGS*T!
Lagi² aparat terlalu lemah terhadap kelompok ini yang selalu mengatasnamakan agama
Kita harus dukung Kades jangan dibiarkan sendirian @DivHumas_Polri @mohmahfudmd pic.twitter.com/4k7RMHC1X5