DEMOCRAZY.ID - Bergabungnya Prabowo ke pemerintah Joko Widodo atau Jokowi masih menjadi rahasia mengapa hal itu bisa terjadi.
Pasalnya, baik Prabowo dan Jokowi sebelumnya adalah rival dalam Pemilihan Presiden 2014 dan 2019.
Namun, hal tersebut akhirnya diungkapkan oleh Wakil Ketua DPP Partai Gerindra Fadli Zon.
Politikus Partai Gerindra Fadli Zon mengungkapkan bahwa dirinya adalah sosok yang mendorong Prabowo menjadi Menteri Pertahanan.
Fadli Zon pun menceritakan awal mula dan alasan mengapa dirinya mendorong Ketua Umum Partai Gerindra tersebut untuk masih ke pemerintahan Jokowi.
Menurut Fadli Zon, bergabungnya Prabowo Subianto ke pemerintahan Jokowi merupakan sebuah pengorbanan dirinya untuk kepentingan persatuan Indonesia.
"Saya kira Pak Prabowo juga mengorbankan dirinya untuk kepentingan persatuan. Dari proses kontestasi yang tadinya begitu tajam, akhirnya berkoalisi dengan pemerintah," kata Fadli Zon dikutip dalam video di kanal Youtube Refly Harun pada Jumat, 5 November 2021.
Dorongan Fadli Zon itu muncul karena ia merasa bahwa Prabowo cocok berada di posisi Menteri Pertahanan (Menhan).
"Dan saya kira, Pak Prabowo itu dalam posisi yang pas. Bahkan saya yang ikut mengusulkan Pak Prabowo itu menjadi Menhan," sahutnya.
Anggota DPR RI itu mengaku bahwa ide mendorong Prabowo menjadi seorang Menhan itu muncul ketika dirinya berada di Amerika Serikat (AS), saat diundang anggota DPR AS.
"Saya kasih 8 alasan waktu itu. Sebelumnya, Pak Prabowo itu sudah menunjuk beberapa calon untuk menjadi menteri di luar dirinya sendiri," kata Fadli Zon.
"Saya bilang kepada Pak Prabowo, 'Pilihan kita ke depan hanya 2, oposisi atau koalisi. Saya sendiri sebetulnya (berpendapat) lebih bagus Gerindra itu mengambil posisi oposisi. Tapi kalau mau koalisi, ya Pak Prabowo sendiri yang harus berada sebagai bagian dari koalisi itu tetapi sebagai Menteri Pertahanan," jelas Fadli Zon.
Refly Harun pun mempertanyakan mengapa Fadli Zon hingga saat ini belum pernah mengkritik Prabowo sebagai menteri dalam pemerintahan Jokowi, padahal hal tersebut yang ditunggu-tunggu.
Fadli Zon pun lalu menjawab bahwa hingga saat ini langkah-langkah yang Kementerian Pertahanan ambil bagus.
"Persoalannya sejauh ini, langkah-langkah Kementerian Pertahanan bagus. Bahkan bisa mengoreksi deal-deal pembelian alutsista yang kurang tepat. Saya belum melihat celah untuk mengkritik," ucapnya.
Fadli Zon mengatakan bahwa jika ada celah untuk mengkritik ia akan segera mengkritik karena itu merupakan tugas dari legislatif. [Democrazy/galamed]