DEMOCRAZY.ID - Ketua PWNU DKI Samsul Ma'arif menilai pernyataan Ade Armando soal perintah salat lima waktu tak ada dalam Al-Qur'an tidak salah.
Hanya, kata Samsul, pernyataan itu tak dibarengi oleh penjelasan yang lengkap. Samsul pun menyinggung MUI.
"Isinya tidak ada yang salah. Tapi kurang dalam penjelasan," kata Samsul kepada wartawan, Jumat (5/11/2021).
Samsul lantas menjelaskan fungsi hadis sebagai penjelas Al-Qur'an.
Menurut dia, ada beberapa hal yang tidak dijelaskan dalam Al-Qur'an kemudian dirinci di hadis.
"Misalnya, bahwa hadis salah satu fungsinya adalah sebagai penjelas (bayan) terhadap Al-Qur'an. Seperti tata cara salat tidak dijelaskan di dalam Al-Qur'an, tapi hadis yang menjelaskan bagaimana salat itu," ujar Samsul.
Samsul juga sepakat soal pernyataan pihak yang tak berkompeten agar tidak memberikan pandangan mengenai Al-Qur'an.
Hal itu, kata Samsul, berlaku juga bagi pengurus MUI yang tidak mempunyai kompetensi.
"Saya setuju, siapa saja yang tidak punya kompetensi bidang agama, sebaiknya tidak memberi komentar, termasuk berlaku bagi orang MUI yang tidak punya kompetensi bidang tertentu, jangan mengomentari," ujar Samsul.
MUI Kritik Ade Armando
Sebelumnya, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan meminta Ade Armando tak membuat pernyataan di luar kapasitasnya. Ade diminta tak membuat pernyataan sensasional.
"Jadi kalau beliau itu kompetensinya komunikasi, berkomentarlah soal komunikasi supaya tidak bias. Komentar sesuai keahlian, bukan berkomentar untuk sensasional," kata Amirsyah kepada wartawan, Rabu (3/11).
Amirsyah menjelaskan perintah salat merujuk pada ayat suci Al-Qur'an. Kemudian hal itu dirinci lebih lanjut dalam hadis.
"Jadi begini memahami ajaran Islam itu berdasarkan Al-Qur'an, hadis dan termasuk ijtimak ulama dengan menggunakan akal pikiran yang sehat. Jadi banyak penafsiran akhirnya harus sepakat para ulama. Tegas bahwa dasar hukum salat itu memang merujuk kepada Al-Qur'an dan hadis Rasulullah SAW. Berdasarkan itu perintah salat itu disebutkan di dalam Al-Qur'an secara umum kemudian dijelaskan lebih rinci berdasarkan hadis Rasulullah SAW dengan syarat para ulama yang memiliki kompetensi memahami Al-Qur'an dan hadis itu. Lima waktu itu adalah perintah salat yang dinyatakan di Al-Qur'an dan hadis dan para ulama telah sepakat memahami perintah 5 waktu," ujar Amirsyah.
Atas hal itu, Amirsyah mengatakan mereka yang bisa menyampaikan pandangan terkait ajaran agama Islam itu adalah ulama kompeten. Mereka yang tidak memiliki kompetensi diminta menahan diri.
"Jadi saya mengatakan berdasarkan Al-Qur'an dan hadis, ijtimak ulama yang kompeten memahami itulah yang berhak memberikan komentar dan pendapat. Poin yang kedua sebaliknya, yang tidak punya kompeten yang tidak punya keilmuan yang tidak punya otoritatif soal perintah salat, lima waktu, prinsip Al-Qur'an dan hadis, ijtimak ulama, sebaiknya tidak berkomentar ya, karena bisa bias pemahaman," ujar Amirsyah.
Pernyataan Ade yang ramai diperbincangkan ini awalnya ia sampaikan dalam video berjudul 'SHAMSI ALI, FELIX SIAUW, MENGEROYOK SAYA SOAL SYARIAH' yang tayang di channel YouTube CokroTV.
Konteks pernyataan Ade ini ialah tanggapan atasan pernyataan Imam Masjid New York Shamsi Ali yang menyebutnya mengingkari Islam lantaran tak menjalankan syariat Islam.
"Sebenarnya saya menjelaskan cukup panjang, namun perasaan Shamsi sudah terlalu emosional, maka dia tidak mampu membahas argumen saya. Yang keluar justru bukan hasil dari kerja otak dia," kata Ade dalam video tersebut, Rabu (3/11).
Ade juga mempertanyakan pernyataan Shamsi soal mereka yang tak menjalankan syariat berarti mengingkari Islam.
Jika begitu, menurutnya, banyak sekali orang yang mengingkari Islam karena tidak menunaikan salat lima waktu.
"Di dunia ini saya banyak sekali muslim yang tidak salat lima waktu. Apakah mereka mengingkari Islam?" ungkap Ade Armando.
Meskipun begitu, Ade Armando mengaku tetap menjalankan salat lima waktu walau menurutnya perintah tersebut tidak ada dalam Al-Qur'an.
"Saya sih salat lima waktu walaupun saya tahu sebenarnya di dalam Al-Qur'an tidak ada perintah salat lima waktu. Coba saja baca Al-Qur'an, Anda tidak akan menemukan ayat yang mengatakan salat itu harus dilakukan lima kali sehari," tuturnya. [Democrazy/dtk]