POLITIK

Sebut Rezim Jokowi Panik & Kehilangan Confidence, Amien Rais: Selalu Anggap Kritik Sebagai Ancaman Bagi Kekuasannya!

DEMOCRAZY.ID
November 06, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Sebut Rezim Jokowi Panik & Kehilangan Confidence, Amien Rais: Selalu Anggap Kritik Sebagai Ancaman Bagi Kekuasannya!

Sebut Rezim Jokowi Panik & Kehilangan Confidence, Amien Rais: Selalu Anggap Kritik Layaknya Ancaman Bagi Kekuasannya!

DEMOCRAZY.ID - Ketua Majelis Syuro Partai Ummat menyebut rezim Jokowi panik dan kehilangan confidence dalam memimpin Indonesia.


Amien Rais menyebut rezim Jokowi panik dan kehilangan confidence karena melihat 'kucing kurus' seperti 'macan besar'.


Amien Rais menganggap, rezim Jokowi kerap menganggap sebuah kritik sebagai ancaman bagi kekuasaannya.


"Sebuah rezim yang merasa panik, kehilangan confidence itu kadang-kadang melihat kucing kurus kayak macan besar, kelinci dianggap gajah, jadi menurut saya aneh sekali," kata Amien Rais sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Refly Harun pada Sabtu, 6 November 2021.


Amien Rais menganggap ketidakmampuan rezim Jokowi menyikapi kritik menjadi titik lemah tersendiri.


Dia menganggap, banyak kelemahan-kelemahan rezim Jokowi yang seolah sengaja ditutup dengan berbagai pencitraan hingga narasi untuk menjatuhkan lawan politiknya.


"Cuma masalahnya di sini saya kira titik lemahnya rezim, hal-hal yang sesungguhnya objektif itu sepertinya ditutup oleh orang-orang yang di sekitar rezim itu. Kemudian hal-hal yang mungkin kurang pas di-blow up jadi masalah besar, sementara angle yang bagus dimusnahkan," ujarnya.


Amien Rais menilai, kebencian yang datang dari rezim Jokowi terhadap lawan politiknya termasuk kelompok Islam kerap diwujudkan dengan upaya penghinaan, penistaan, hingga pembunuhan karakter termasuk juga melalui perantara buzzer.


Dia mengaku tak habis pikir dengan sikap rezim Jokowi yang seolah terkesan alergi terhadap keberadaan Habib Rizieq.


"Jadi kalau diawali dengan benci, kalau bisa bencinya itu diwujudkan di dalam menghina, menista, menginjak-injak harga dirinya. Saya kira itu yang berkecamuk di kepala-kepala sebagian (orang di dalam) rezim itu yang melihat 'Saya tidak ada hubungan apapun dengan Habib Rizieq'," katanya.


Amien Rais menilai, hal tersebut merupakan bukti bahwa FPI membawa misi positif yakni menggerakkan kesadaran umat Islam, sehingga dirinya tertarik untuk bergabung tanpa diundang.


"Cuma karena saya melihat FPI positif sekali, menggerakkan kesadaran Islam, saya bergabung tanpa diundang," ujar dia.


Amien Rais mengatakan, FPI hadir di tengah-tengah umat Islam yang sudah mulai tak menghiraukan ajaran agamanya sendiri.


Sehingga kata dia, keberadaan FPI merupakan fenomena sosiologis yang menandakan sebuah kebangkitan di kalangan umat Islam.


"Ketika Islam sudah mulai banyak pudar, orang-orang Islam sudah mulai agak lupa, sesungguhnya ini sebuah fenomena sosiologis ketika umat Islam sudah semakin agak jauh dari prinsip-prinsip keagamaannya itu," tuturnya. [Democrazy/pkry]

Penulis blog