POLITIK

Sebut Bisnis PCR Picu 'Perang Antar Geng' di Istana, Rocky Gerung: Balas Dendam Gegara Nggak Dapat Proyek

DEMOCRAZY.ID
November 05, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Sebut Bisnis PCR Picu 'Perang Antar Geng' di Istana, Rocky Gerung: Balas Dendam Gegara Nggak Dapat Proyek

Sebut Bisnis PCR Picu 'Perang Antar Geng' di Istana, Rocky Gerung: Balas Dendam Gegara Nggak Dapat Proyek

DEMOCRAZY.ID - Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung menyebut bisnis PCR telah memicu perang antar geng di lingkungan Istana.


Rocky Gerung menyebut perang antar geng di Istana akibat bisnis PCR merupakan momen balas dendam bagi pihak-pihak yang tak mendapat proyek.


"Oh itu sinyalnya mereka sekarang dapat slot untuk balas dendam. Jadi temanya sudah balas dendam karena nggak dapat proyek waktu itu kan? Maka bergerombollah mereka untuk menyerang," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Jumat, 5 November 2021.


Rocky Gerung menyebut perang antar geng di Istana akibat bisnis PCR telah dimulai karena lemahnya penerapan etika di kalangan pejabat publik.


Dia mengatakan, perang antar geng tersebut dipicu oleh isu dua orang menteri (salah satunya Menko) yang diduga terlibat dalam bisnis PCR bahkan memiliki saham di perusahaan penyedia jasa tes PCR.


"Ini semacam perang antar geng sebetulnya untuk hal yang sama, karena yang jadi soal bukan siapa dapat apa, tetapi pelanggaran hukum. Mau siapapun itu tetap melanggar prinsip KKN bahwa yang di dalam itu, yang membuat regulasi kenapa berbisnis?," ujarnya.


Rocky Gerung menilai, rakyat tak bisa menerima alasan apapun yang dilontarkan pejabat pemerintah yang diduga terlibat dalam bisnis PCR.


Dia juga mengingatkan kepada siapapun yang menyerang pihak-pihak yang diduga terlibat bisnis PCR untuk fokus pada kebijakannya dan konsisten membongkar penyebab kebijakan kontroversial terkait PCR diterapkan.


"Jadi apapun alasan dari dalam, soal bantuan sosial, donasi, sesuatu yang sifatnya hadiah buat rakyat nggak bisa itu. Demikian juga yang lagi menyerang, yang menyerang fokus dong pada kebijakannya, bongkar kenapa ada kebijakan itu," katanya.


Rocky Gerung juga menyinggung persoalan amplop yang dibagi-bagikan oleh Ganjar Pranowo di masa pandemi yang belum kunjung berakhir.


Dia mempertanyakan amplop yang dibagi-bagikan Ganjar Pranowo kepada masyarakat, mengingat nama Ganjar Pranowo termasuk salah satu nama yang digadang-gadang sebagai salah satu kandidat calon presiden terkuat pada Pemilu 2024 mendatang.


"Itu artinya dalam bidang lain pun berlaku. Misalnya, dogma mesti cari tahu apakah amplop yang dibagi-bagikan oleh Ganjar itu juga hasil kemanusiaan atau ada motif politik sambil pamer elektabilitas," ujar dia.


Rocky Gerung menekankan pentingnya standar etik dari setiap pejabat publik, khususnya bagi yang terlibat dalam penanganan Covid-19.


Menurutnya, relawan Jokowi tak etis jika hanya menyerang Luhut Pandjaitan dan Erick Thohir yang diduga terlibat bisnis PCR namun tak mempersoalkan aksi bagi-bagi amplop ala Ganjar Pranowo.


"Jadi mesti ada satu standar etik, nggak bisa sekedar nyerang Luhut nyerang Erick terus kelakuan Ganjar bagi-bagi duit enggak dipersoalkan. Itu sama kan, datang dari satu sikap integritas yang medua jadinya kan? Jadinya perang antar geng doang," tuturnya. [Democrazy/kabes]

Penulis blog