DEMOCRAZY.ID - Pengamat Politik Militer, Made Tony Supriatma menganggap Presiden Jokowi telah memanfaatkan keberadaan TNI-Polri atas kebijakan yang diambilnya untuk menangani Covid-19.
Made mengatakan jika Jokowi melibatkan pihak TNI dan Polri untuk mengamankan stabilitas keamanan negara apabila terdapat protes dari masyarakat terkait kebijakan yang dibuatnya.
“Efek dari pelibatan dari aparat keamanan ini adalah dia bisa meredam khususnya dalam mengamankan rezim yang berkuasa saat ini, dengan bertindak represif kalau ada protes dengan alasan Covid,” ucap Made dalam diskusi LaporCovid-19, Kamis 4 November 2021.
Ia pun menambahkan jika pemerintahan Jokowi telah memanfaatkan situasi krisis pandemi Covid-19 untuk meloloskan banyak kebijakan kontroversial.
“Dan Covid menjadi justifikasi untuk melakukan banyak sekali kebijakan kontroversial,” sambungnya.
Made juga menjelaskan jika Kementerian Kesehatan saat ini tidak berjalan sesuai dengan peran dan tugasnya.
Menurutnya, Kementerian Kesehatan yang seharusnya memimpin dalam pengananan pandemi ini malah berperan sebagai tim pembantu pelaksana dalam struktur Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
“Sementara di sisi kesehatan itu bergerak sendiri, ahli epidemologi juga bergerak sendiri,” ucap pria berusia 55 tahun ini.
Bagi Made, pendekatan militer yang dilakukan pemerintahan Jokowi tidak cukup efektif serta cenderung represif yang melanggar hak asasi manusia selama penanganan pandemi.
“Sebenarnya kaum sipil kita lebih dari cukup untuk menangani bencana, organisasi dan ekspertis lebih dari militer, bahkan dalam hal logistik, saya melihat bahwa banyak sipil yang mampu mengorganisasi,” tandasnya. [Democrazy/terkini]