DEMOCRAZY.ID - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengisahkan pengalamannya ketika mendapatkan perundungan (bully) semasa hidupnya. Hal ini terjadi lantaran ia dianggap tidak layak menjadi seorang pemimpin karena ia seorang perempuan. Imam Besar Istiqlal Prof. Nasaruddin Umar, kata Megawati, merupakan orang yang senantiasa menguatkan dirinya saat dirundung maupun dihujat terkait keputusannya untuk maju sebagai wakil presiden (wapres) dan akhirnya menjadi presiden kelima Indonesia. Megawati pun mengisahkan, Nasaruddin terus memberinya semangat, menguatkan keputusannya menjadi satu-satunya perempuan di antara dominasi laki-laki yang ada dalam hierarki kepemimpinan politik Indonesia. "Kalau mengingat, ingin mengucapkan beribu-ribu terima kasih karena ketika saya akan dijadikan seorang wapres, seorang presiden maka beliaulah yang selalu memberi semangat kepada saya. Karena pada waktu itu saya selalu di-bully oleh banyak orang karena saya seorang perempuan, " kata Megawati
DEMOCRAZY.ID - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengisahkan pengalamannya ketika mendapatkan perundungan (bully) semasa hidupnya. Hal ini terjadi lantaran ia dianggap tidak layak menjadi seorang pemimpin karena ia seorang perempuan. Imam Besar Istiqlal Prof. Nasaruddin Umar, kata Megawati, merupakan orang yang senantiasa menguatkan dirinya saat dirundung maupun dihujat terkait keputusannya untuk maju sebagai wakil presiden (wapres) dan akhirnya menjadi presiden kelima Indonesia. Megawati pun mengisahkan, Nasaruddin terus memberinya semangat, menguatkan keputusannya menjadi satu-satunya perempuan di antara dominasi laki-laki yang ada dalam hierarki kepemimpinan politik Indonesia. "Kalau mengingat, ingin mengucapkan beribu-ribu terima kasih karena ketika saya akan dijadikan seorang wapres, seorang presiden maka beliaulah yang selalu memberi semangat kepada saya. Karena pada waktu itu saya selalu di-bully oleh banyak orang karena saya seorang perempuan, " kata Megawati