DEMOCRAZY.ID - Redaktur Majalah TEMPO Hussein Abri Dongoran menyebut, setidaknya ada dua versi harga tes Polymerase Chain Reaction (PCR). Versi pertama adalah dokumen yang diterima majalah TEMPO dari pemerintah. “Di situ tertulis tak sampai Rp205 ribu. Komponen paling mahal adalah reagen yang sekitar Rp195 ribu. Sisanya untuk bayar nakes maupun biaya rumah sakit atau fasilitas kesehatan,” ujar Hussein Abri Dongoran dalam program Sapa Indonesia Malam, Senin (1/11/2021). Versi kedua adalah harga tes PCR yang menggunakan mesin-mesin buatan Tiongkok, di mana fasilitas kesehatan tidak perlu mengeluarkan uang, melainkan dapat meminjam alat tes PCR tersebut. Namun, ada syarat yang diberikan oleh importir, yakni membeli reagen-nya dari importir minimal 1.000 per bulan atau 25.000 kit. “Dalam artian, importir memberikan mesin dari Tiongkok yang harganya tidak sampai Rp400 juta tetapi diikat. Para fasilitas kesehatan membeli reagen-nya di importir dengan syarat minimal 1.000 per bulan atau...
DEMOCRAZY.ID - Redaktur Majalah TEMPO Hussein Abri Dongoran menyebut, setidaknya ada dua versi harga tes Polymerase Chain Reaction (PCR). Versi pertama adalah dokumen yang diterima majalah TEMPO dari pemerintah. “Di situ tertulis tak sampai Rp205 ribu. Komponen paling mahal adalah reagen yang sekitar Rp195 ribu. Sisanya untuk bayar nakes maupun biaya rumah sakit atau fasilitas kesehatan,” ujar Hussein Abri Dongoran dalam program Sapa Indonesia Malam, Senin (1/11/2021). Versi kedua adalah harga tes PCR yang menggunakan mesin-mesin buatan Tiongkok, di mana fasilitas kesehatan tidak perlu mengeluarkan uang, melainkan dapat meminjam alat tes PCR tersebut. Namun, ada syarat yang diberikan oleh importir, yakni membeli reagen-nya dari importir minimal 1.000 per bulan atau 25.000 kit. “Dalam artian, importir memberikan mesin dari Tiongkok yang harganya tidak sampai Rp400 juta tetapi diikat. Para fasilitas kesehatan membeli reagen-nya di importir dengan syarat minimal 1.000 per bulan atau...