DEMOCRAZY.ID - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk buka suara soal harga sewa pesawat, jumlah armada saat ini, perkembangan restrukturisasi melalui negosiasi dengan lessor, hingga gugatan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) atau pailit dari sejumlah pihak kepada perusahaan. Berbagai hal ini sebelumnya sempat dibeberkan oleh mantan komisaris perusahaan Peter F. Gontha. Pertama, soal harga pesawat. Maskapai pelat merah itu mengatakan harga sewa yang didapat perusahaan sejatinya telah didasari pada nilai sewa yang berlaku di tahun di mana pesawat tersebut diakuisisi. Hal ini turut mempertimbangkan jangka waktu sewa, tahun pembuatan, dan konfigurasi pesawat. "Sehingga apabila harga sewa pesawat perseroan dibandingkan dengan harga sewa yang berlaku di pasar saat ini pasti akan lebih tinggi untuk faktor pembanding yang sama," ungkap manajemen dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (3/11). Selain itu, menurut manajemen, bila harga sewa pesawat di p
DEMOCRAZY.ID - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk buka suara soal harga sewa pesawat, jumlah armada saat ini, perkembangan restrukturisasi melalui negosiasi dengan lessor, hingga gugatan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) atau pailit dari sejumlah pihak kepada perusahaan. Berbagai hal ini sebelumnya sempat dibeberkan oleh mantan komisaris perusahaan Peter F. Gontha. Pertama, soal harga pesawat. Maskapai pelat merah itu mengatakan harga sewa yang didapat perusahaan sejatinya telah didasari pada nilai sewa yang berlaku di tahun di mana pesawat tersebut diakuisisi. Hal ini turut mempertimbangkan jangka waktu sewa, tahun pembuatan, dan konfigurasi pesawat. "Sehingga apabila harga sewa pesawat perseroan dibandingkan dengan harga sewa yang berlaku di pasar saat ini pasti akan lebih tinggi untuk faktor pembanding yang sama," ungkap manajemen dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (3/11). Selain itu, menurut manajemen, bila harga sewa pesawat di p