DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai bakal segera melakukan perombakan atau reshuffle kabinet Indonesia Maju.
Ada 4 faktor yang diyakini menjadi pemicu reshuffle kabinet tersebut.
Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes menduga reshuffle kabinet itu akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Kalau saya menduga sih bakal ada reshuffle ya dalam waktu, saya nggak tahu waktunya tapi akan ada reshuffle dalam beberapa waktu ke depan," kata Arya, Minggu 7 November 2021.
Berikut 4 faktor pemicu reshuffle:
1. Marsekal Hadi Pensiun
Pensiunnya Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI dinilai menjadi salah satu pemicu reshuffle kabinet.
Jokowi diduga akan mengakomodasi Hadi dalam kabinetnya.
"Setelah beliau pensiun, saya kira Pak Hadi akan mendapatkan tugas khusus dari Presiden, bisa diakomodir di posisi kementerian atau di posisi yang lain," kata Arya kepada wartawan, Minggu (7/11/2021).
2. Jelang Akhir Jabatan
Masuknya masa pemerintahan Jokowi dan Wakil Presiden Ma`ruf Amin ke tahun ketiga juga diyakini menjadi pemicu segera dilakukan reshuffle kabinet.
Menurut Arya, masa tersebut merupakan waktu yang tepat untuk mengevaluasi kinerja para menteri di kabinet.
"Kabinet Jokowi-Ma`ruf kan sudah tahun ketiga dan tentu sudah waktu yang pas bagi pemerintah, bagi presiden untuk mengevaluasi kembali kinerja, capaian, performa menteri-menteri itu," tuturnya.
3. Masuknya PAN
Faktor pemicu ketiga adalah masuknya PAN ke dalam koalisi. Arya menduga Jokowi akan memberikan kursi untuk PAN sebagai imbal balik dari dukungan politik yang diberikan.
"Beberapa bulan lalu, sekitar Agustus, PAN kan masuk, menjadi bagian dari koalisi dan tentu secara proses politik, tidak ada makan siang gratis ya dan tentu saya kira saya menduga akan ada semacam akomodasi bagi PAN di kursi kabinet," ungkap Arya.
4. Tahun Politik
Faktor terakhir, tahun politik. Di tahun politik, partai politik akan sibuk melakukan persiapan Pemilu 2024.
Arya menduga Jokowi akan kembali meminta komitmen para menterinya untuk bekerja dengan pemerintah.
"Saya kira ini kan dalam beberapa waktu ke depan kan sudah masuk tahun politik, di mana partai sudah bersiap-siap untuk melakukan proses persiapan pemilu dan konsolidasi partai, tentu Pak Jokowi saya kira akan meminta komitmen lagi dari menteri-menteri partai, di mana mereka komit untuk bekerja dengan pemerintah," papar dia. [Democrazy/law]