DEMOCRAZY.ID - Terduga Pimpinan Ponpes yang dilaporkan melakukan pelecehan seksual terhadap santriwatinya, SM buka suara.
Melalui vidio yang diunggah yang beredar, SM menilai tindakannya bentuk kasih sayang yang ternyata dipersepsikan berbeda.
Dihubungi pihak media terkait vidio klarifikasi yang beredar dan pertama kali diunggah di Facebook, SM menegaskan bahwa memang dirinya telah diperiksa di Polres Pinrang.
“Saya sudah BAP, saya sisa menunggu gelar perkara, tolong dimaklumi saja dulu karena berbicara hukum, itu video hanya untuk lingkungan tertentu,” ungkapnya, Rabu (3/11/2021).
SM melalui vidio tersebut menyampaikan permohonan jika memang kejadian atau tindakannya ternyata ditanggapi berbeda oleh korban dan orangtuanya.
“Jadi kalau memang sisi lain dinilai perlakuan itu kesalahan, saya minta maaf,” kata dia.
SM menjelaskan, layaknya manusia biasa, pada dasarnya tindakannya hanyalah bentuk kasih sayang orang tua terhadap anaknya.
Akan tetapi ternyata dianggap merupakan pelecehan seksual.
“Inilah manusia biasa, kita merasa ini kasih sayang orangtua terhadap anaknya tetapi ternyata salah. Di sisi lain salah karena persepsinya dia bukan anakku, tapi saya yang merasa mereka anak-anak ku,” jelasnya.
Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak (P2TP2A) kabupaten Pinrang, Andi Bahtiar Tombong menyampaikan, pihaknya telah mengantar korban berinisal UH ke Polres Pinrang.
Kedatangannya bersama korban untuk melengkapi berkas laporan sebelumnya.
Bahtiar mengungkapkan, pengakuan korban, ia telah sampai lima kali mendapatkan perlakukan tidak senonoh dari pelaku.
Padahal pelaku yang dilaporkan merupakan Pimpinan di Ponpes tempat korban menempuh pendidikan.
“Pengakuan korban saat kami temani ke Kepolisian, ia sudah lima mendapatkan pelecehan seksual,” jelasnya.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Deki Marizaldi mengatakan status perkara laporan pencabulan ini sudah naik sidik, dan dalam waktu dekat kita akan gelar perkara lagi untuk menentukan tersangkanya. [Democrazy/fajar]