AGAMA

Ceramah Kontroversial Buya Syakur: Samakan Khalifah Umar Dengan Nazi, Sebut Nabi Muhammad Bawa Sekte Agama Nasrani

DEMOCRAZY.ID
November 06, 2021
0 Komentar
Beranda
AGAMA
Ceramah Kontroversial Buya Syakur: Samakan Khalifah Umar Dengan Nazi, Sebut Nabi Muhammad Bawa Sekte Agama Nasrani

Ceramah Kontroversial Buya Syakur: Samakan Khalifah Umar Dengan Nazi, Sebut Nabi Muhammad Bawa Sekte Agama Nasrani


DEMOCRAZY.ID - Prof KH Abdul Syakur Yasin MA alias Buya Syakur mendadak jadi perbincangan ramai. Ceramah Buya Syakur di Mabes Polri beberapa waktu lalu viral di media sosial.


Dalam ceramahnya, Buya Syakur menyebut Khalifah Umar bin Khattab RA menghabisi kaum Yahudi sama seperti yang dilakukan oleh Nazi Jerman yang menghabisi bangsa Yahudi.


“Yang perlu kita ketahui bahwa yang mengusir, menghalau orang-orang Yahudi dari Kota Madinah bukan Kanjeng Nabi, tapi Syaidina Umar, khalifah setelah Abu Bakar, habisi semuanya,” ucap Buya Syakur dalam video tersebut.


Menurut Buya Syakur, apa yang dilakukan Khalifah Umar bin Khatab sama dengan yang dilakukan oleh Nazi, menghabisi Yahudi.


“Seperti Nazi kan sama saja. Yahudi tidak pernah punya tanah air, terlunta-lunta, baru sekarang punya ajaran sendiri,” ucapnya.


Buya Syakur menjelaskan masyarakat Mekah pada waktu itu menduga bahwa Nabi Muhammad SAW bukan membawa agama baru, melainkan mengembangkan sekte baru dalam agama Nasrani.


“Dari situlah maka dugaan-dugaan orang Mekah, siapa Muhammad ini, seorang anak yatim piatu yang hidupnya penuh penderitaan, kemudian dia banyak berbicara masalah persatuan, kesatuan dan sebagainya,” ucapnya.


“Diduga oleh orang-orang Mekah pada zamannya itu, bahwa Nabi (Muhammad) itu diduga bukan membawa agama baru, tapi dia ini mengembangkan sekte baru dalam agama Nasrani,” tandas Buya Syakur.


Buya Syakur Pertanyakan Agama Siti Khadijah, Istri Nabi Muhammad


Dalam ceramahnya, pendiri Pondok Pesantren Cadangpinggan, Indramayu, itu membuat pertanyaan kontroversi tentang agama istri Nabi Muhammad SAW yakni Siti Khadijah.  


"Ini kan agamanya Siti Khadijah kan disembunyikan. Pastinya dia bukan penyembah berhala, yang pasti dia bukan bukan Yahudi Agamanya apa?" kata Buya Syakur dikutip dari channel YouTube KH Buya Syakur Yasin MA, Rabu (3/11/2021). 


"Tapi kalau kita lihat dari pernikahannya dengan Nabi Muhammad. Nabi Muhammad tidak pernah berpoligami. Di Jazirah Arabian Yahudi berpoligami, penyembah berhala juga berpoligami, orang Islam juga berpoligami," kata Buya Syakur. 


"Yang tidak berpoligami Agamanya apa? Nanti bapak yang menjawab sendiri," tambah dia.


Buya Syakur, Kyai Sesat


Ceramah Kontroversial Buya Syakur: Samakan Khalifah Umar Dengan Nazi, Sebut Nabi Muhammad Bawa Sekte Agama Nasrani

Ada tiga indikasi bagi KH Abd Syakur Yasin MA ini di samping sebutan netizen sebagai Kyai sesat tersebut, yaitu :


Pertama, cara berfikir dan berpandangan khas penganut faham Islam liberal yang mengandalkan pada hal sarwa ‘masuk akal’ sehingga baginya kalimah laa Ilaha illallah sebagai kunci masuk surga itu tidaklah masuk akal.


Kedua, karena ego atas dominan dari fikirannya, maka ia mudah meremehkan bahkan berujar kasar pada hal yang sebenarnya sakral. Jadilah masuk dalam kategori penista agama. Untuk ini ranah hukum bisa menjangkaunya.


Ketiga, pengalaman kyai Syakur belajar di Irak, Suriah bahkan London tidak menjamin ajegnya pandangan keislaman. Ilmu tanpa berbasis keimanan dan ketakutan akan hari akhir dapat menciptakan cendekiawan yang avonturis, sombong, dan menyakiti umat.


Siapa Buya Syakur?


Ceramah Kontroversial Buya Syakur: Samakan Khalifah Umar Dengan Nazi, Sebut Nabi Muhammad Bawa Sekte Agama Nasrani


K.H. Abdul Syakur Yasin, MA  kelahiran di Indramayu tanggal 12 November 1960, bagi masyarakat Indramayu dan sekitarnya cukup dikenal dengan sapaan Buya Syakur.

Buya Syakur dari kecil hingga dewasa selain banyak dihabiskan di pondok pesantren, beliau juga menambah keilmuan serta wawasan beliau di berbagai negara Arab dan Eropa. 

Selama kurang lebih 12 tahun, beliau secara intensif menggali pengetahuan keagamaan dari pondok pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon. 

Setelah menyelesaikan pendidikan beliau di Babakan, beliau melanjutkan pendidikan akademiknya di Timur Tengah dan Eropa, diantaranya:

1. Melanjutkan pendidikan di Irak pada tahun 1971, bersamaan dengan itu beliau kemudian diangkat menjadi ketua PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) Syiria.

2. Mendalami ilmu Al-Qur’an di Libya pada tahun 1977.

3. Menyelesaikan sastra Arab pada tahun 1979.

4. Menyelesaikan Sastra Linguistik di Tunisia pada tahun 1981.

5. Menyelesaikan Ilmu metodologi di London pada tahun 1985.

Beliau pernah menyebutkan bahwa Gus Dur pernah mengatakan jika di Indonesia cuma ada tiga orang yang berpikir analitis dalam memahami Islam, Quraish Shihab, Pak Syakur, Cak Nur.

Hal ini terbukti dari tema-tema yang diunggah lewat akun youtube beliau yang bertema cukup berat dan banyak yang berbasis kitab kontemporer atau tasawuf, sebut saja misalnya fi Zhilali al-Qur’an, La Tahzan karya ‘Aidh al-Qarni, sampai al-Hikam Ibn ‘Athaillah as-Sakandari, dan kegemaran beliau pada menulis dan menerjemahkan buku-buku berbahasa Arab juga terlihat pada beberapa video yang diunggah akun youtube beliau yang bertema Pembacaan Puisi.

Buya Syakur adalah pengapus Pondok Pesantren Cadangpinggan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. [Democrazy/pojok]

Penulis blog